Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan kembali komitmennya meningkatkan kerjasama bilateral dengan Jepang ke arah lebih produktif yang didukung hubungan ekonomi dan politik yang lebih harmonis lagi. Demikian surat balasan Presiden Yudhoyono tertanggal 2 Januari 2008, kepada Perdana Menteri (PM) Jepang, Yasuo Fukuda, yang salinannya diperoleh ANTARA News di Jakarta, Jumat. Surat menyurat antara kedua pemimpin pemerintahan itu terkait erat dengan menyambut Hari Ulang Tahun ke-50 Hubungan Diplomatik di antara Indonesia dan Jepang. Sementara itu, transkrip surat Yasuo Fukuda kepada Presiden Yudhoyono tertanggal 1 Januari 2008. Dalam suratnya, Presiden Yudhoyono menegaskan, kerjasama bilateral kedua negara di berbagai bidang juga untuk hubungan yang lebih erat di masa yang akan datang. "Berpangkal dari kesamaan nilai-nilai demokrasi yang mendekatkan kedua negara, saya menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus bekerja sama dengan Jepang dalam memperjuangkan perdamaian dunia berdasarkan hukum internasional dengan mengedepankan prinsip-prinsip dasar kesetaraan, saling menghormati, saling menghargai, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, serta kerjasama yang saling menguntungkan," tulis Presiden Yudhoyono. Sebagai dua negara yang cinta damai, tulis Kepala Negara, Indonesia dan Jepang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perdamaian dunia, stabilitas dan kemakmuran, baik di kawasan maupun dunia internasional sesuai dengan nilai-nilai fundamental sebagaimana tercantum pada Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Traktat Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara, dan nilai-nilai luhur lainnya dalam norma dan hukum internasional. "Untuk menandai persahabatan kedua negara yang semakin meluas dan mengakar, saya gembira bahwa Indonesia dan Jepang di awal tahun ini (2008) akan segera memulai perayaan pembukaan hubungan diplomatik yang akan berlangsung selama satu tahun penuh," catat Presiden Yudhoyono. Dalam rangka tersebut, kedua negara melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan olahraga, baik di Jepang maupun di Indonesia. Hubungan Indonesia-Jepang telah memasuki babak baru dengan ditandatanganinya Kemitraan untuk Tantangan-tantangan Baru tahun 2005, Kemitraan Strategis bagi Masa Depan yang Damai dan Sejahtera tahun 2006, yang kemudian diperkokoh dengan Persetujuan Kemitraan Ekonomi tahun 2007. "Saya mendorong semua pihak di Indonesia dan Jepang untuk terus mengisi dan memacu implementasi dari kesepakatan-kesepakatan yang bersejarah tersebut," tulis Kepala Negara. Presiden Yudhoyono juga menyambut gembira atas rencana kunjungan Pangeran dan Putri Akhishino ke Indonesia, pada Januari 2008, terkait perayaan 50 tahun hubungan Indonesia - Jepang. "Kunjungan Yang Mulia Pangeran dan Putri Akishino akan disambut hangat oleh rakyat Indonesia, dan akan semakin memajukan persahabatan antarkedua negara kita," tulis Presiden. Pada akhir surat balasannya, Presiden Yudhoyono juga tidak lupa mendoakan, agar rakyat Jepang senantiasa diberkahi kedamaian dan kemakmuran di tahun-tahun mendatang. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008