Islamabad (ANTARA News) - Regu lima orang dari Scotland Yard Inggris tiba di Pakistan pada Jumat untuk ikut menyelidiki pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto di luar taman di Rawalpindi pada 27 Desember, kata pejabat. Mereka menyatakan regu itu akan diberi penerangan di Islamabad atas pemeriksaan sejauh ini oleh Badan Penyelidik Pusat Pakistan. Penyelidik dari regu anti-teror di Scotland Yard itu akan tinggal in Pakistan "selama diperlukan", kata mereka. Bhutto dibunuh dalam penembakan dan bom jibaku di luar taman Liaqat di Rawalpindi. Jurubicara Kementerian Dalam Negeri menyatakannya meninggal akibat cedera kepala dari pengangkat atap di mobil tahan pelurunya. Partai Rakyat Pakistan (PRP) hari Kamis menolak keputusan pemerintah, yang meminta bantuan Scotland Yard dalam penyelidikan perkara pembunuhan Benazir. Partai pimpinan Benazir tersebut menuntut penyelidikan itu dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Salah seorang pemimpin PRP, Babar Awan, menyatakan penyertaan Scotland Yard membantu badan penyelidik Pakistan adalah usaha sengaja untuk "menutupi pelaku". Penyelidikan pembunuhan Benazir seharusnya hanya dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, katanya dalam jumpa pers di Islamabad. Awan juga mengecam keputusan Panitia Pemilihan, yang menunda pemilihan umum hingga 18 Februari akibat kerusuhan sesudah pembunuhan Benazir. Ia menuduh pemerintah berencana menunda pemungutan suara itu bahkan sebelum pembunuhan Benazir, sosok yang dia sebut "lambang demokrasi". "Lawan kami sejak jauh hari mengatakan bahwa Benazir Bhutto tidak akan dibiarkan menjadi perdana menteri untuk ketiga kalinya," katanya kepada Kyodo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008