Ambon (ANTARA) - Polda Maluku mengerahkan 2.300 personel gabungan TNI, Polri serta pemerintah daerah dalam Operasi Ketupat Siwalima 2019 untuk mengamankan perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah.

"Ribuan personel gabungan yang terlibat dalam operasi ini akan lebih difokuskan untuk menjaga seluruh pelabuhan yang ada," kata Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa di Ambon, Selasa.

Penjelasan Kapolda disampaikan usai upacara gelar pasukan Operasi Ketupat Siwalima 2019 untuk pengamanan Idul Fitri 1440 Hijriah dan bertindak selaku inspektur upacara adalah Gubernur Maluku, Murad Ismail.

Menurut Kapolda, saat ini terdapat 80 titik di seluruh wilayah Maluku yang menjadi pusat perhatian Polda untuk melakukan pengamanan.

Maluku memiliki wilayah laut yang lebih luas dari daratan dan banyak pelabuhannya, dan untuk mudik Lebaran kali ini lebih banyak dimanfaatkan masyarakat menggunakan transportasi laut akibat mahalnya harga tiket pesawat.

Pelabuhan laut yang menjadi perhatian polisi bukan saja pelabuhan besar tetapi juga mencakup armada rakyat yang kecil dimana setiap kapal maupun perahu cepat  harus dilengkapi sarana penunjang keselamatan yang memadai seperti pelampung.

Kemudian aspek keamanan para pemudik juga diutamakan agar mereka tidak mengalami hambatan akibat munculnya tindakan kriminal maupun perkelahian antarwarga atau antarkampung, hingga terorisme.

Kapolda juga mengimbau masyarakat untuk tetap sama-sama menjaga kondisi kamtibmas, apalagi saat ini sedang berlangsung proses gugatan salah satu paslon Presiden/Wapres ke Mahkamah Konstitusi RI.

Sementara Gubernur Maluku Murad Ismail dalam kesempatan itu membacakan sambutan tertulis Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019