Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap, Senin pagi, merosot mendekati angka Rp9.450 per dolar AS, karena pelaku tetap memburu dolar AS, menyusul gejolak harga minyak mentah dunia yang telah mencapai 100,7 dolar AS per barel. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp9.445/9.455 per dolar AS dibanding penutupan akhir pekan lalu yang mencapai Rp9.424/9.440 per dolar AS, atau melemah 21 poin. Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta, Senin, mengatakan pelaku pasar membeli dolar AS, sehingga menekan rupiah merosot, akibat kekhawatiran mereka terhadap inflasi di dalam negeri yang cenderung tinggi. Pelaku merasa lebih aman membeli dolar ketimbang rupiah, apalagi image terhadap dolar lebih tinggi, katanya. Karena itu, lanjut dia, rupiah ke depan cenderung lebih sulit terjaga, sekalipun Bank Indonesia (BI) saat ini memiliki cadangan devisa cukup besar. "Kami memperkirakan rupiah akan merosot lebih tajam lagi, karena gejolak politik menjelang pemilihan umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada tahun 2009," ucapnya. BI, menurut dia, untuk saat ini tidak akan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) yang cenderung stagnan pada level 8 persen, karena inflasi cenderung masih tinggi. Hal ini juga memicu pemerintah untuk tetap menjaga stok bahan pangan dan distribusi barang sehingga tidak menimbulkan gejolak di dalam, katanya. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 akan semakin berat karena berbagai tantangan sudah muncul di muka. Pemerintah harus berani melakukan terobosan baru untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi tetap berjalan dengan baik. Pemerintah harus dapat meningkatkan produk-produk primer yang harga jualnya cenderung meningkat, meningkatkan produksi minyak mentahnya, dan mulai berjalannya sektor infrastruktur sehingga memicu ekonomi tumbuh lebih cepat, kataya. Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan perekonomia, berhasil menciptakan 18.000 pekerjaan non pertanian baru pada Desember, angka terendah sejak Agustus 2003, dengan tingkat pengangguran naik menjadi 5,0 persen, tertinggi sejak November 2005. Meski tingkat pengangguran di AS tinggi, namun dolar AS berada di level 108,60-65 yen, dibandingkan dengan Jumat pada 108,55-65 yen di New York dan 109,26-28 yen di Tokyo. (*)

Copyright © ANTARA 2008