Jakarta (ANTARA News) - Ekspor komoditas hortikultura nasional selama 2007 tercatat masih lebih rendah, baik dari segi volume maupun nilainya, dibanding impor produk serupa dari negara lain. Catatan Kinerja Ditjen Hortikultura Deptan Tahun 2007 yang disampaikan di Jakarta, Senin, menyebutkan ekspor komoditas sayuran selama tahun lalu diperkirakan sebanyak 261.649,9 ton dengan nilai 141,57 juta dolar AS, sedangkan impor untuk komoditas sayuran pada 2007 diperkirakan mencapai 594.995,7 ton dengan nilai 285,07 juta dolar AS. "Komoditas sayuran yang diekspor maupun diimpor tersebut meliputi kentang, tomat, bawang merah dan bawang putih, " kata Dirjen Hortikultura Deptan, Ahmad Dimyati. Selain itu, tambahnya, juga kubis, kembang kol, jamur, ketimun, terung, wortel, bawang daun, kacang merah, buncis, bayam, cabai serta sayuran lainnya. Begitu juga untuk ekspor buah-buahan hanya sebesar 278.871,6 ton senilai 159,34 juta dolar AS atau sekitar 50 persen dari impornya yang diperkirakan mencapai 475.457,8 ton senilai 387,95 juta dolar AS. Ekspor maupun impor komoditas buah-buahan meliputi pisang, nanas, alpukat, jambu biji, mangga, manggis, jeruk, pepaya, rambutan, langsat atau duku, durian, semangka, melon dan buah-buahan lainnya. Sementara itu, ekspor komoditas tanaman hias selama 2007 terdiri dari Anggrek dan tanaman hias lainnya mencapai 17.690,2 ton dengan nilai 18,42 juta dolar AS lebih tinggi dari tingkat impor yang mencapai 1.148,1 ton senilai 1,80 juta dolar AS. Begitu juga untuk tanaman biofarmaka yang meliputi kunyit, temulawak maupun komoditas biofarmaka lainnya baik volume maupun nilai ekspor selama 2007 melebihi impor. Selama 2007 ekspor tanaman biofarmaka mencapai 5.749,5 ton senilai 5,31 juta dolar AS sementara impornya hanya 680,3 ton dengan nilai 936.862 dolar AS. Tingginya angka impor komoditas hortikultura nasional tersebut terlihat juga dari maraknya produk buah dan sayuran dari luar yang beredar di pasaran modern yang diperkirakan mencapai 15 persen pada 2004 dari delapan persen pada 1994. Mengutip data yang dikeluarkan Bank Dunia 2007, dari 15 persen volume peredaran komoditas impor di pasar modern Indonesia tersebut sebanyak 20 persen merupakan produk sayuran sedangkan buah-buahan mencapai 80 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008