Jakarta (ANTARA News) - Sekertaris Jenderal Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Surin Pitsuwan yakin ASEAN memiliki badan hak asasi manusia (HAM) kurang dari lima tahun, mengingat proses ke arah itu telah dimulai. "Kita akan memilikinya. Pemimpin negara ASEAN telah memberikan pernyataan sikap mengenai pembentukan badan HAM. Saya kira, itu hal positif. Mari kita mulai dari situ," kata Surin Pitsuwan saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan dalam kepemimpinanannya, ASEAN akan memiliki badan HAM, di Sekertariat ASEAN, Jakarta, Senin. Menurut dia, proses pembentukan badan HAM ASEAN adalah wilayah, tempat seluruh masyarakat dapat ikut terlibat. Pitsuwan mengatakan bahwa masyarakat dapat turut mendorong pemimpin negara ASEAN mewujudkan badan HAM. "Kita telah berjuang sedemikian lama," katanya merujuk pada pembahasan badan HAM ASEAN, yang dimulai sejak 1992. Dalam pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri (AMM) ASEAN di Filipina, Mei 2007, sepuluh negara ASEAN -- termasuk Myanmar, yang sejak semula dikhawatirkan menolak-- menyetujui pembentukan badan HAM ASEAN. Saat ditanya mengenai rencananya menyelesaikan masalah Myanmar, Pitsuwan mengatakan bahwa pemimpin ASEAN terus berupaya melakukan yang terbaik guna mengembalikan Myanmar ke demokrasi. "Menteri Luar Negeri ASEAN juga telah saling tukar pandangan," katanya. Sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN, Pitsuwan mengatakan akan terus mendorong forum konsultasi tercapai. Namun, Pitsuwan menegaskan bahwa saat ini, ASEAN jauh lebih dewasa, dengan semua pihak siap berbagi pandangan dan pendapat atas setiap masalah, yang dihadapi salah satu negara anggotanya. Terkait dengan upaya ASEAN mendorong penyelesaian secara damai sengketa di Thailand selatan, Pitsuwan mengatakan bahwa masyarakat Islam di Asia Tenggara identik dengan keterbukaan, maju dan moderat. "Indonesia dan Malaysia saya kira merupakan contoh baik mengenai kehidupan masyarakat muslim," katanya. Menurut Pitsuwan, seorang Muslim dari Thailand selatan, dengan peningkatan sumberdaya manusia, pendidikan dan kesejahteraan, masyarakat di Thailand selatan akan merasa turut dilibatkan dalam kehidupan bernegara. Disebutkannya juga bahwa Indonesia, Malaysia dan Thailand juga membahas masalah penyelesaian Thailand selatan dalam forum segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMTGT). (*)

Copyright © ANTARA 2008