Makassar (ANTARA) - Kalla Transport melalui armada Cahaya Bone siap melayani penumpang pada mudik Lebaran 1440 hijiriah dengan menyiapkan kendaraan hingga mengantar pemudik ke rute terjauh di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

"Kami telah menyiapkan armada untuk mengantarkan pemudik ke tempat tujuan mereka. Untuk Cahaya Bone, kami tidak memberlakukan 'tuslah' atau penambahan pembayaran," papar Supervisor Cahaya Bone, Ahdan di sela berbuka puasa bersama anak panti dan para pemudik di pol setempat, di  Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

Ia menegaskan sejak Cahaya Bone hadir di Sulawesi Selatan pada tahun 80-an, tidak pernah memberlakukan tuslah atau menaikkan harga tiket menjelang Lebaran, berbeda dengan perusahaan jasa transportasi lainnya.

"Kita Cahaya Bone tidak ada tuslah, itu dari tahun 80-an, tidak ada kenaikan harga, dan tetap harga reguler seperti biasa meski menjelang Lebaran. Harga tidak ada perubahan," ujarnya.

Selain itu, Cahaya Bone yang merupakan perusahaan transportasi dimiliki perusahaan Kalla Grup masih menjadi pilihan penumpang bukan hanya di hari biasanya tapi juga untuk mudik Lebaran.

Mengenai peningkatan penumpang sejak awal Ramadhan hingga menjelang Lebaran, kata dia, terjadi kenaikan antara 10-15 persen dari jumlah penumpang di hari biasa mencapai antara 2000-3000 orang penumpang.

Sedangkan untuk armada tujuan terjauh ke Kota Palu, Sulteng, menjelang Lebaran, Cahaya bone menyiapkan armada bus dua unit dari sebelumnya satu unit. Ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik.

Untuk akupansi reguler penumpang di hari biasanya, mencapai 50 persen-60 persen. Namun semenjak Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini naik antara 70 persen hingga 100 persen.

"Pasti ada peningkatan penumpang apalagi mudik Lebaran. Armada untuk tujuan Palu kita tambah dari satu unit menjadi dua unit dua pekan sebelum Lebaran. Ada dua bus perh ari mengantar pemudik tujuan Makassar-Palu dan Palu Makassar," tambahnya.

Sementara untuk rute Cahaya Bone yakni Makassar-Bulukumba, Makassar-Pare-Pare, Makassar-Palu, Makassar-Bone dan Makassar-Palu, begitupun sebaliknya.

Ditanyakan soal omzet pendapatan, tambah Ahdan, di hari biasanya bisa mencapai 20 persen- 25 persen atau sekitar Rp60 jutaan di semua rute perjalanan.

"Tetapi bila memasuki dua pekan masa mudik Lebaran, biasanya omzet meningkat antara 70 persen sampai 100 persen mengingat jumlah penumpang ikut bertambah," katanya.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019