London (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma bekerja sama dengan lembaga think tank Istituto Affari Internazionali (IAI) menyelenggarakan seminar dalam rangka peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Italia dengan tema: "Indonesia and Italy at 70: Boosting Bilateral and ASEAN-EU Relations", bertempat di Wisma Duta Besar RI Roma, Selasa (28/5)

Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Republik Italia Manlio Di Stefano menjadi tamu kehormatan menyampaikan keynote speech menegaskan masih banyak peluang kerja sama yang dapat dikembangkan antara Indonesia dan Italia terutama di bidang maritim, agroindustri, infrastruktur serta konektivitas.

Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Roma Veronika Vonny Handayani dalam keterangan kepada Antara London, Kamis, menyebutkan dalam seminar ini juga dibahas mengenai kerja sama ASEAN dan UE serta bagaimana Italia dan Indonesia dapat memajukan kemitraan kedua kawasan tersebut.

Dalam sesi tanya jawab interaktif, Manlio Di Stefano mengangkat isu kelapa sawit bahwa Italia mendukung negara-negara produsen kelapa sawit dengan produk yang sustainable (berkelanjutan).

Menurut Manlio Di Stefano, masyarakat Italia saat ini banyak memilih produk-produk makanan sehat, sehingga ceruk pasar ini semestinya dapat dimanfaatkan oleh negara-negara ASEAN.

Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani memaparkan berbagai kemajuan kerja sama antara Indonesia dan Italia. Penguatan kerja sama Indonesia dan Uni Eropa melalui skema CEPA (Kemitraan Ekonomi Komprehensif) juga akan menjadi kerangka pendukung dalam kerja sama Indonesia dan Italia.

Dubes Esti Andayani menegaskan kemitraan Italia dan Indonesia juga dapat diperluas dengan melakukan kerja sama dan berbagi pengalaman dalam kerangka IORA (Indian Ocean Rim Association) serta pembangunan di Afrika, mengingat Italia dan Indonesia juga memiliki perhatian yang besar terhadap pembangunan di Afrika.

Pembicara dalam seminar dari Indonesia pengajar Universitas Bina Nusantara, wakil RI pada AICHR /ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights periode 2016-2018) Prof. Dinna Wisnu, dan dari Italia Valentina Muiesan (Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Republik Italia), Prof. Pietro Masina (Universitas of Naples ‘L’Orientale), dan Francesca Manenti (analis dari CeSI) dengan moderator Nicola Casarini (peneliti senior IAI).

Dalam seminar juga dibahas antara lain mengenai keamanan kawasan dan pemberantasan terorisme, kerja sama ekonomi dan pemanfaatan peluang yang ada pada kedua kawasan, serta isu-isu sosial dan HAM.

Seminar yang dihadiri berbagai kalangan, di antaranya korps diplomatik di Roma, akademisi, jurnalis, think tank, serta mahasiswa yang antusias mengikuti diskusi.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019