Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pemudik di Terminal Tawang alun Kabupaten Jember, Jawa Timur mulai menunjukkan peningkatan yang terpantau dari jumlah bus dan penumpang baik yang datang maupun yang berangkat di terminal tipe A tersebut.

"Memang masih belum ada lonjakan penumpang yang cukup signifikan, namun berdasarkan data tercatat sudah ada peningkatan jumlah bus dan penumpang dibandingkan hari biasanya," kata Kepala UPT Terminal Tawang alun Jember Samson Wahyu Priyono di Jember, Kamis.

Pada hari normal, biasanya jumlah kendaraan bus yang berangkat (AKAP dan AKDP) rata-rata sebanyak 234 unit dan bus yang datang sebanyak 120 unit, sedangkan jumlah penumpang yang datang rata-rata sebanyak 1.761 orang dan penumpang yang berangkat sebanyak 2.671 orang.

"Arus mudik mulai terlihat pada Selasa (28/5) tercatat sebanyak 247 unit bus yang berangkat dengan jumlah penumpang sebanyak 2.784 orang, sedangkan bus yang yang datang sebanyak 142 unit dengan jumlah penumpang sebanyak 2.005 orang," tuturnya.

Kemudian pada 29 Mei 2019 tercatat sebanyak 166 bus yang datang di Terminal Tawang alun dengan jumlah penumpang sebanyak 3.012 orang dan bus yang berangkat sebanyak 258 unit dengan jumlah penumpang sebanyak 3.021 orang.

"Kemungkinan jumlah pemudik terus bertambah hingga menjelang H-2 Lebaran 2019 di Terminal Tawang alun, sehingga kepadatan bus dan penumpang selalu dipantau selama masa angkutan Lebaran 2019," katanya.

Samson mengatakan jumlah personel yang bersiaga di Terminal Tawang alun berkisar 42 hingga 45 orang untuk giliran pagi, sedangkan personel yang berjaga pada giliran malam berkisar 19-20 orang.

"Sejauh ini kepadatan arus mudik di terminal berjalan lancar dan tidak ada penumpukan baik penumpang maupun kendaraan karena kondisi relatif masih terpantau normal," ujarnya.

Pantauan di lapangan, sejumlah bus yang keluar dari Terminal Tawang alun berisi penumpang sekitar 50 persen dari jumlah kursi yang tersedia dengan didominasi tujuan Surabaya dan Malang, sedangkan tujuan Banyuwangi masih relatif normal.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019