Jakarta (ANTARA News) - Wartawan senior Rosihan Anwar mendapat penghargaan sebagai Tokoh Wartawan Dunia Melayu 2008, yang diberikan oleh Persatuan Bekas Wartawan Berita Harian Malaysia (PBWBHM) bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). "Saya menerima penghargaan itu nanti tanggal 12 Januari di Malaysia, dan saya diminta memberikan pidato," kata Rosihan ketika dihubungi ANTARA News di Jakarta, Rabu. Pidato yang dibawakan itu bertema "Memperkukuhkan Setiakawan Wartawan Dunia Melayu" dan Rosihan menyatakan ia sudah menyiapkan materi pidato yang juga berisi sebuah retrospeksi terhadap dunia jurnalisme Melayu saat ini. "Saya akan menceritakan tentang hubungan kurang baik antara Malaysia dan Indonesia, bagaimana perlakuan mereka terhadap TKI, pemukulan terhadap wasit (karate), saya akan ceritakan semuanya," katanya. Dari berbagai peristiwa di antara kedua negara, Rosihan menyebut media di Malaysia semakin memperburuk keadaan antara lain dengan menggunakan sebutan "Indon" bagi para TKI (tenaga kerja Indonesia) yang dianggap melecehkan. "Kita (wartawan) punya tugas menjaga agar keadaan tidak semakin buruk," katanya. Dalam pidatonya, Rosihan akan mengingatkan masyarakat dan media di Malaysia bahwa buruh migran adalah kecenderungan internasional, sehingga tidak semestinya Malaysia bersikap "sombong" terhadap TKI. "Ini adalah akibat globalisasi dunia, orang dari negara miskin pergi ke negara kaya untuk mencari kemakmuran, lihat saja orang Meksiko berbondong-bondong pindah ke California (AS) untuk mencari pekerjaan," paparnya. Kritik terhadap media negara Melayu lainnya itu disebut Rosihan sudah seharusnya dilakukan, sesuai dengan tema pidato yang diberikan panitia, yakni tentang kesetiakawanan. Ia menilai bahwa media di Malaysia yang bersikap "sombong" terhadap buruh migran dari negara lain dan menganggap bahwa TKI adalah orang-orang yang bodoh adalah sikap yang tidak memperbaiki hubungan antara kedua negara dan bahwa media di Malaysia perlu diingatkan tentang hal tersebut. "(Buruh migran) Itu adalah gejala internasional. Jadi haraplah media Melayu jangan sombong," kata Rosihan mengingatkan. Rosihan menerima penghargaan tersebut bersama dengan wartawan dari Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam pada Sabtu (12/1) di Hotel Armada, Petaling Jaya, Malaysia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008