Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan bertemu dengan TKW asal NTT yang mengalami penganiayaan di Malaysia, Nirmala Bonat, di sela kunjungan dwipihaknya ke Malaysia, 10-12 Januari. Hal tersebut dikemukakan oleh Jurubicara Kepresidenan Andi Mallarangeng di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis siang. "Agenda pokok pertemuan mengenai TKI, Presiden juga akan menemui Nirmala Bonat, TKI yang ada kasus hukum dengan majikannya," katanya. Sebelumnya, Nirmala Bonat telah mengungkapkan keinginannya agar ia bisa pulang ke tanah air bersama dengan Presiden Yudhoyono, dengan menggunakan pesawat kepresidenan yang akan kembali ke tanah air pada 12 Januari 2008. Kunjungan bilateral itu, lanjut Andi, merupakan agenda tahunan RI-Malaysia dan seharusnya dilakukan pada Desember 2007, tapi karena berbagai kesibukan ditunda. Presiden Yudhoyono meminta perhatian serius dari pemerintah Malaysia untuk melindungi WNI yang bekerja di Malaysia, sebagaimana Indonesia melindungi warga negara Malaysia atau warga negara asing di Indonesia. "Tugas negara adalah melindungi segenap WNI di dalam negeri maupun luar negeri," katanya. Presiden, lanjut dia, juga memerintahkan kepada seluruh kedutaan RI di seluruh dunia untuk proaktif membantu WNI di manapun mereka berada. Selain pertemuan itu, lanjut Andi, akan ada pertemuan bilateral yang bersifat formal atau informal mengenai perbatasan dan hubungan ekonomi guna mempererat kerja sama dua negara. Pemerintah Malaysia akan memberikan penghargaan tertinggi kepada Presiden atas upaya mempererat hubungan dua negara. Turut serta dalam rombongan Presiden Yudhoyono antara lain Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno, Menteri Kehutanan MS Ka`ban, Kapolri Jenderal (Polisi) Sutanto, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta. (*)

Copyright © ANTARA 2008