Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi sebagai refleksi kedekatan dan keseriusan hubungan bilateral antar negara serumpun tersebut. Kesepakatan tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) Joint Trade and Investment Committe (JTIC) yang ditandangani Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu dan Menteri Perdagangan Malaysia Rafidah Azis, pada rangkaian Pertemuan Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia, di Kuala Lumpur, Jumat. Penandatangan MoU langsung disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi yang didampingi menteri dan pejabat pemerintahan masing-masing. Sebelum acara tersebut, bertempat di Kantor Perdana Menteri Malaysia di kawasan Putrajaya, Presiden Yudhoyono dan PM Badawi melakukan pertemuan terbatas sekitar 30 menit guna membicarakan berbagai kerjasama bilateral kedua negara. Saat memberi keterangan pers, PM Malaysia Badawi menjelaskan, hubungan ekonomi kedua negara dari tahun ke tahun terus meningkat dan membawa perkembangan untuk perbaikan di masa datang. "Malaysia menggalakkan investasi asing langsung (FDI) bagi Indonesia," katanya. Ia mengatakan, nilai perdagangan kedua negara selama Januari-November 2007 telah mencapai sekitar 10 miliar dolar AS, atau telah melebihi target yang ditetapkan. "Perlu semangat dan usaha bersama untuk lebih meningkatkan lagi pada masa datang," katanya. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan, banyak yang bisa dikembangkan untuk mendorong kerja sama di bidang ekonomi, yaitu tersedianya sumber daya alam kedua negara yang jika dikelola baik akan memberikan pertumbuhan ekonomi bagi negeri serumpun ini. "Kerja sama ekonomi yang lebih efisien diharapkan tercapai target-target yang ditetapkan. Ini menjadi salah satu strategic goals yang kita sampaikan," kata Presiden. Investasi langsung Malaysia di Indonesia periode Januari-Oktober 2007 mencapai 279,4 miliar dolar AS, dengan sektor investasi meliputi perkebunan, kimia, farmasi, karet dan produk karet, dan industri otomotif. Tahun 2005 investasi Malaysia hanya mencapai 5,58 miliar dolar AS, tahun 2006 sebesar 7,3 miliar dolar AS. Malaysia juga menempati mitra dagang terbesar ke 10 bagi Indonesia, atau nomor kedua terbesar mitra dagang ASEAN setelah Singapura. Negeri jiran tersebut mengekspor komoditas ke Indonesia meliputi minyak dan produk minyak, hydrocarbon, transistor, dan perlengkapan telekomunikasi sedangkan impor dari Indonesia meliputi minyak sayur, cocoa, besi baja, dan minyak. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008