Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia melunak di pasar Asia, Senin, menyusul terus berlanjutnya ancaman resesi ekonomi di Amerika Serikat dan adanya kekhawatiran pertikaian di Nigeria. Pada perdagangan pagi, harga minyak jenis "light sweet" untuk pengiriman Februari di bursa komoditas New York turun 26 sen menjadi 92,43 dolar AS per barel. Sedangkan minyak jenis "Brent North Sea" untuk Februari turun 1,15 dolar AS menjadi 91,07 dolar AS per barel. Nigeria, produsen minyak terbesar Afrika, menghadapi masalah aktivitas pemberontak yang memaksa negara itu menutup beberapa kilangnya. Sekelompok pemberontak militan di Delta Niger mengatakan pada Jumat (11/1) merekalah yang memasang alat peledak pada sebuah tanker hingga terbakar di Port Harcourt. Harga minyak sempat melorot lima dolar AS pekan lalu, dipicu kekhawatiran perlambatan ekonomi AS akan menekan permintaan konsumsi minyak oleh ekonomi terbesar di dunia itu. Pada awal Januari, harga minyak menyentuh 100 dolar AS per barel untuk pertama kalinya. "Berlanjutnya kekhawatiran tentang potensi resesi AS dan perlambatan pada tingkat pertumbuhan akan menekan pasar," kata analis Sucden, Andrey Kryuchenkov, kepada AFP. "Para investor takut perlambatan ekonomi AS akan menyebar dan memberatkan ekonomi global, yang pada akhirnya menekan permintaan energi," kata Kryuchenkov. (*)

Copyright © ANTARA 2008