Zagreb (ANTARA News) - Meski menyandang prestasi segudang sebagai seorang pemain sepakbola tersohor seantero dunia, David Beckham tidak akan memperoleh keistimewaan dari pelatih timnas Inggris Fabio Capello. Sikap tegas sebagai salah satu ciri dari pemimpin yang taat asas ini diperlihatkan oleh Capello saat gelandang Inggris itu "berambisi" mengukuhkan diri menjadi kapten tim Three Lions untuk keseratus kali dalam pertandingan Inggris melawan Switzerland. Capello tampak tidak ingin keputusan yang diambil akhirnya dicampuri oleh perasaan suka atau tidak suka. Pelatih asal Italia itu mengandalkan rasio (akal budi), bukan semata-mata rasa. Situasi seakan mendesak Capello untuk "berbuat" bukan berwacana. Bertindak yang bersesuaian dengan pertimbangan rasional agaknya dijadikan kiblat bagi Capello. Menjelang pertandingan persahabatan di stadion Wembley pada 6 Februari, Capello didaulat oleh pecinta sepakbola Inggris agar segera menyusun skuad Inggris. Nama Beckham pun disebut sebagai calon kuat meraih gengsi sebagai kapten timnas Inggris. Hubungan gelandang LA Galaxy itu dengan Capello terlanjur kurang berjalan mulus, terlebih ketika mereka masih bercokol di Real Madrid. Kini Capello berada di simpang jalan, mengandalkan Beckham yang kini telah berusia 32 tahun, atau memercayakan diri kepada sejumlah pemain muda yang nota bene lebih dinamis seperti pemain Chelsea Shaun Wright-Phillips dan David Bentley (Blackburn Rovers). "Seluruh manajer memiliki perasaan meski mereka juga perlu mengambil keputusan," kata Capello. "Beckham memang penting bagi Inggris dan masih mampu memberi kontribusi yang bearti bagi tim, meski setiap orang tahu bahwa seluruh pemain pada dasarnya sama penting. Mereka mulai dari awal dengan posisi yang sama, tidak terkecuali David Beckham." Capello punya tugas meloloskan Inggris ke Piala Dunia 2010. Setelah menerima tongkat estafet sebagai manajer timnas Inggris dari pendahulunya Steve McClaren, Capello terbang ke Zagreb pada Senin untuk mengintip kekuatan lawan dan mematangkan susunan pemain timnas Inggris dalam menghadapi babak penyisihan. Pelatih asal Italia itu tampak optimistis Inggris dapat "mengatasi" salah satu lawan yang relatif berat di grup 6 yakni tim Kroasia pada September nanti. Pelatih berusia 61 tahun itu yakin Inggris dapat unjuk gigi. Optimisme ini seakan menghapus luka lama Inggris yang gagal lolos ke Euro 2008. Sementara, Kroasia masih belum pulih benar dari mengikuti sejumlah turnamen. "September jadi bulan yang ideal bagi para pemain sepakbola Inggris. Ini justru jadi modal untuk mengalahkan Kroasia," kata Capello dikutip AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008