Kediri (ANTARA News) - Kesebelasan PSMS Medan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan "konyol" saat menghadapi Sriwijaya FC Palembang di Putaran Delapan Besar seperti yang pernah dilakukannya dalam turnamen Copa Indonesia beberapa waktu lalu. "Kami akan terus tampil penuh dalam kondisi apapun," kata Asisten Pelatih PSMS Medan, Rudi Sa`ari, usai pertemuan teknis dengan Panitia Pelaksana Putaran Delapan Besar di Balaikota Kediri, Jawa Timur, Selasa. Dalam perempat final Copa Indonesia di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, PSMS sempat mogok sebelum menyerah 0-4 dari tim tuan rumah. Aksi mogok pemain PSMS dengan memberikan kemenangan kepada Sriwijaya FC itu dilakukan sebagai bentuk protes atas keputusan wasit Purwanto asal Kediri yang memberikan hadiah penalti kepada tim tuan rumah di babak perpanjangan waktu. Namun Rudi Sa`ari menegaskan hal itu tidak akan diulanginya lagi di Stadion Brawijaya, Kediri, saat kedua kesebelasan kembali bertemu di ajang berbeda, Rabu (16/1). "Di Kediri ini kami anggap sebagai tempat netral dan kami memiliki peluang `fifty-fifty` untuk menang," katanya menambahkan. Saat melawan juara Copa Indonesia 2008 di Putaran Delapan Besar, PSMS tidak akan diperkuat dua pemain pilarnya, yakni Agus Cima dan Romy Diaz akibat hukuman akumulasi kartu kuning. Namun Pelatih PSMS, Freddy Muli mengaku telah menyiapkan beberapa pemain pengganti untuk memperkuat barisan pertahanan yang ditinggalkan dua pemain tersebut. Sementara itu Sriwijaya FC sendiri bakal tidak diperkuat striker andalannya, Benben Berlian saat bertanding melawan PSMS. "Benben cedera usai tampil di final Copa Indonesia. Sampai sekarang dia masih menjalani perawatan di RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) Jakarta," kata Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan. Ia mengaku, para pemainnya masih mengalami kelelahan fisik setelah dalam tiga kali pertandingan terakhirnya harus dilalui dengan babak perpanjangan waktu sebelum meraih gelar juara Copa Indonesia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008