Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Presidium Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Palar Batubara menyatakan, regenerasi kepemimpinan nasional sangat mendesak bagi Indonesia yang semakin menghadapi beragam tantangan strategis nasional, regional bahkan global. Indonesia, katanya di Jakarta, Rabu, terancam menghadapi banyak masalah baru, bahkan kemungkinan bakal kian terpuruk jika tidak cepat melakukan proses regenerasi kepemimpinan nasional, yang gagal dilakukan oleh para pemimpin terdahulu. "Regenarasi yang kami maksudkan, bukan hanya dilihat dari aspek usia. Tetapi juga semangat. Akan lebih sangat berbahaya jika pemimpin yang nantinya terpilih melalui proses Pemilu itu ternyata sosok yang tak mandiri dalam menghadapi tekanan pengaruh asing," kata Palar Batubara. Karena itu, katanya, Indonesia butuh proses regenerasi kepemimpinan nasional demi kelanjutan NKRI yang utuh, berdaulat serta tak hanya sebagai ajang perebutan beragam kepentingan asing. Namun, kata Palar, regenerasi tidak bisa terlepas dari jiwa dan semangat yang telah ditunjukkan pemimpin-pemimpin negara sejak Indonesia merdeka. "Artinya, jangan asal regenerasi tanpa penerusan idealisme kebangsaan yang murni," katanya. Bagi Presidium Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA-GMNI), demikian Palar Batubara, Soekarno dan Soeharto merupakan sosok tokoh sangat kharismatik pada masa kepemimpinnya, tetapi sayangnya lupa mewariskan sistem kepemimpinan berkesinambungan. "Padahal, ini termasuk peran penting, yakni sistem kepemimpinan berkesinambungan terutama dilihat dari aspek usia, keilmuan dan kemampuan kepemimpinan. Atas kenyataan inilah, kita tidak pernah menemukan pemimpin baru atau pemimpin muda sampai akhirnya terjadinya reformasi," katanya. Namun demikian, lanjut Palar Batubara, ada dua hal yang maju dalam proses kepemimpinan nasional pascareformasi. Pertama, pembatasan hanya dua periode sebagai Presiden RI. Kedua, pemilihan langsung presiden dan wakil presiden oleh rakyat. Merespons pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada acara HUT PDI Perjuangan, 10 Januari 2008 lalu, tentang kesiapan dirinya maju pada pemilihan presiden karena tidak melihat orang muda bakal tampil memimpin, menurut Palar Batubara, ini sebetulnya tantangan sekaligus membuka ruang. "Ini sikap seorang negarawan yang memancing anak-anak muda untuk segera siap maju. Anak-anak muda harus berani dengan spirit, kreativitas serta kapabilitas intelektualnya untuk membuka ruang dan peluang. Tentu, termasuk mereka anak-anak muda yang ada di dalam tubuh PDI Perjuangan sendiri," ujarnya. Khusus menyangkut proses regenerasi kepemimpinan yang mulai diusung pihak PDI Perjuangan sendiri, Palar Batubara melihat prospek duet Megawati Soekarnoputri - Pramono Anung (Sekjen PDIP). (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008