Jakarta (ANTARA News) - Kekhawatiran pasar akan terjadinya resesi di Amerika Serikat memicu terjadinya penurunan harga saham regional di kawasan Asia pada Rabu. Hampir semua bursa di kawasan Asia rontok dan yang paling menderita adalah bursa Hong Kong (Hang Seng) yang disusul bursa Indonesia (Bursa Efek Indonesia/BEI). Indeks Hang Seng turun 5,367 persen, sedangkan indeks BEI turun 5,04 persen dan ditutup pada level 2.592,311 atau turun 137,720 poin. Penurunan indeks saham juga terjadi merata di bursa Asia seperti di Kuala Lumpur, Seoul, Tokyo, Thailand dan Manila. Hanya bursa Singapura yang naik sangat tipis tiga poin. Beberapa saham di BEI yang berkapitalisasi besar seluruhnya turun, sehingga mendorong indeks BEI turun lebih dalam. Astra Internasional, Telkom, PGN, United Tractors, Bukit Asam, Bank Mandiri dan BRI mengalami penurunan. Selain itu saham Timah, Bumi Resources, Inco dan Antam turun lumayan besar. Perdagangan saham Rabu ini mencatat transaksi sebanyak 81.612 kali, dengan volume 3,867 miliar unit saham, senilai Rp8,502 triliun. Hanya 20 saham yang mengalami kenaikan harga, 213 saham turun dan 21 saham stagnan. Head of Research Mega Capital, Felix Sindhunata mengatakan, menurunnya indeks ini merupakan momementum yang tepat untuk melakukan aksi beli karena secara fundamental perekonomian Indonesia cukup stabil. "Ini hanya merupakan ekses dari gejolak eksternal yang terjadi di AS," katanya. Menurutnya, pasar masih mempunyai harapan dengan apa yang bakal dilakukan The Fed, bank sentral AS, sehubungan akan dikeluarkan data-data keuangan dan inflasi dari pemerintah AS serta data-data keuangan Merryl Linch.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008