Solo (ANTARA News) - Pertandingan babak delapan besar Grup B antara Persija Jakarta Pusat melawan Persik Kediri di Stadion Manahan Solo, Kamis petang, yang berakhir imbang 2-2 (1-1), diwarnai kericuhan. Kericuhan pada pertandingan yang disaksikan sekitar 10 ribu penonton tersebut kian panas saat tim asuhan pelatih Daniel Roekito mencetak gol balasan hingga kedudukan menjadi 2-2. Gol itu dicetak strikernya Christian Gonzales pada menit ke-81. Gol hasil tendangan kaki kiri pemain bernomor punggung 10 tersebut dinilai pemain Persija didahului pelanggaran yang dilakukan Gonzales terhadap Abanda Herman, ketika keduanya berebut bola di kotak penalti Persija Jakarta Pusat. Tetapi wasit Mukhlis Ali Fatoni maupun hakim garis tidak melihat hal itu sebagai pelanggaran dan gol itu disahkan oleh wasit. Tidak puas dengan keputusan wasit, kiper tim Macan Kemayoran, Khamaruk, melancarkan protes kepada wasit dan hakim garis, bahkan disusul pelatihnya Sergei Dubrovin. Pelatih asal Moldova tersebut emosi dan berteriak "no play". Khamaruk akhirnya keluar lapangan dan melepas sarung tangannya karena kecewa dengan keputusan wasit tersebut, tetapi IGK Manila tampak menentramkan pemain dan menyuruh mereka kembali ke lapangan melanjutkan pertandingan. Khamaruk akhirnya masuk lapangan dan berdiri di bawah mistar tanpa mengenakan sarung tangan, kemudian salah seorang oficial Persija mengantarkan sarung tangan tetapi ditolak dan dibuang di luar lapanga. Tetapi beberapa pemain Persija seperti Abanda Herman, Hamka Hamzah berusaha membujuk kiper tersebut agar mengenakan sarung tangan dan akhirnya bersedia dan pertandingan dilanjutkan kembali setelah terhenti sekitar sembilan menit. Kericuhan kembali terjadi usai wasit meniup peluit panjang, karena pemain Persija menilai tambahan waktu yang diberikan wasit tidak sesuai dengan yang seharusnya. Kiper Khamaruk langsung berlari dan merangkul striker Persik, Christian Gonzales kemudian sempat dilawan Gonzales sehingga kericuhan kembali terjadi antara pemain Persija dengan Persik. Bahkan, Khamaruk memegang bola dan langsung ditendang ke arah penonton karena emosi dengan kepemimpinan wasit. Sebenarnya pertandingan selama 80 menit berlangsung dengan tertib dan lancar tetapi akhirnya diwarnai kericuhan tersebut. Gol Persik mencetak gol pertama pada menit ke-15 melalui tendangan keras Danilo Fernando pada menit ke-15. Tendangan dari jarak jauh gagal diselamatkan kiper Persija karena laju bola tidak mulus dan sempat membentur tanah sebelum melesat ke gawang. Persija berhasil menyamakan kedudukan 1-1 melalui gol Aliyudin menit ke-27. Gol tersebut terjadi setelah pemain bernomor 15 ini menerima umpan dari Hamka Hamzah dan dibawa sendiri melewati dua pemain belakang Persik Kediri. Tendangan keras Aliyudin berhasil memperdaya kiper Persik, Wahyudi. Persija unggul 1-2 melalui gol yang dicetak Bambang Pamungkas pada menit ke-62. Gol tersebut berasal dari tendangan bebas yang dilakukan Ismed Sofyan, bola tinggi itu langsung di-heading oleh pemain nasional itu dan masuk ke jala Persik Kediri. Kemudian Persik berhasil menyamakan menjadi 2-2 melalui gol yang dicetak oleh Christian Gonzales menit ke-81 yang memicu kericuhan. Sampai pertandingan usai, kedudukan tetap 2-2 dan wasit Mukhlis Ali Fathoni mengeluarkan satu kartu kuning untuk M. Ilham (Persija Jakarta Pusat).(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008