Jakarta (ANTARA News) - Tidak hanya pengrajin tahu tempe yang bangkrut, pengusaha roti pun dikhawatirkan mengalami hal yang sama karena harga tepung terigu beberapa hari terakhir melambung mengikuti harga kedelai. Di pasar Gondangdia Jakarta Pusat misalnya, harga bahan baku roti itu harganya naik dua kali lipat dari Rp6.000 menjadi Rp12.000 per kilogramnya, demikian juga dengan bahan pelengkapnya telor naik dari Rp10.000 menjadi Rp12.000 per kilogramnya. Minyak goreng demikian pula, naik dari Rp9.000 menjadi Rp11.000 per kilogram, demikian laporan wartawan ANTARA News, Kamis. Seorang pedagang roti keliling yang ditemui di Menteng, Suganda (60), bahkan mengatakan bahwa sejak sepekan lalu, sudah tidak ada lagi roti yang dijual dengan harga Rp1.000 per bungkusnya. "Saya sekarang hanya menjual roti yang harganya Rp2.500 per bungkus saja dan saat ini naik menjadi Rp3.000 sebungkus, padahal biasanya menjual yang Rp1 ribu per bungkus," katanya. Teman seprofesi Suganda di Pasar Gondangdia, Ani, juga menuturkan hal yang sama, ia tidak lagi menyediakan roti seharga Rp1.000 per bungkus. "Yang sekarang ini, roti seharga Rp2.500 per bungkus saja. Kondisi ini sejak harga terigu yang naik," katanya. Ketika kenaikan itu dikonfirmasi ke seorang penjual bahan pokok, Ratih, juga dibenarkan bahwa harga sembilan bahan pokok yang ia datangkan dari distributor terus naik. "Memang pembeli banyak yang protes, tapi harus bagaimana lagi," katanya. Tidak berbeda dengan yang diceritakan para penjual roti, harga bahan pokok pembuat roti memang naik sebesar itu, sementara kacang kedelai masih seharga Rp9.500 per kilogramnya. "Mau bagaimana lagi, kenaikan harga ini berasal distributor," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008