Meulaboh (ANTARA) - Jumlah omzet penjualan senjata mainan oleh sejumlah pedagang musiman di Kota Meulaboh, Ibukota Kabupaten Aceh Barat, meningkat selama Idul Fitri 1440 Hijriyah.

"Biasanya kami hanya mampu mendapatkan penjualan sebesar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per hari, tapi sejak Lebaran omzet kami meningkat menjadi Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per hari," kata Darwis, seorang pedagang warga Kutapadang, Kecamatan Johan Pahlawan kepada Antara di Meulaboh, Kamis.

Senjata mainan yang dijual tersebut dijual dengan harga bervariasi. Untuk senjata jenis pistol misalnya, ia menjualnya seharga Rp25 ribu per unit.

Sedangkan untuk jenis senjata berukuran sedang dijual berkisar Rp40 ribu dan Rp50 ribu per unitnya. Namun untuk senjata mainan dengan ukuran besar, para pedagang menjualnya dengan harga Rp75 ribu hingga Rp100 ribu per unit.

Senjata mainan ini ia beli di Medan, Sumatera Utara dan selanjutnya dijual di Aceh Barat bersama dengan sejumlah pedagang lainnya. Ia mengaku sudah menjual senjata mainan ini sejak tahun 2006 lalu dan sampai saat ini masih dilakukan, karena sangat menjanjikan untuk memenuhi pendapatan keluarga dan kebutuhan sehari-hari.

"Alhamdulillah, pendapatan dari menjual mainan ini benar-benar sangat membantu ekonomi keluarga," kata Darwis yang merupakan perantau asal Kabupaten Bireuen, Aceh.

Hal senada juga diungkapkan Adi, pedagang asal Meulaboh kepada Antara. Meski pendapatan yang ia peroleh hanya berkisar Rp600 ribu hingga Rp700 ribu per hari, hal ini sudah membuat dirinya bahagia.

Mereka berharap usaha menjual senjata mainan yang dilakoni oleh sejumlah pedagang musiman tersebut tidak ditertibkan oleh pihak terkait, karena sangat membantu pendapatan masyarakat ekonomi rendah.

"Sebelum Lebaran saya jualan kue kering kiloan, tapi karena sudah Lebaran, saya jual senjata mainan. Pendapatannya sangat lumayan," katanya girang.

Seperti diketahui, salah satu tradisi anak-anak di Aceh ketika hari raya tiba yakni main perang-perangan bersama teman-temannya. Hal ini dilakukan karena anak-anak di daerah dengan julukan "Serambi Mekkah" ini memang menggemari permainan perang layaknya film laga dan kerap dilakukan di setiap sudut kota atau di desa.

Baca juga: Wali Kota Banda Aceh imbau pedagang jaga kebersihan selama Lebaran

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019