Yaounde (ANTARA News) - Haus gol tampaknya bukan satu-satunya tujuan yang mendasar bagi pemain sepakbola sekelas Samuel Eto`o, karena di seberang sana masih ada kewajiban untuk menyuntikkan kepercayaan diri kepada sesama pemain yang tergabung dalam timnas Kamerun. Turun ke lapangan hijau seakan menyentak kesadaran Eto`o bahwa dirinya perlu menginspirasikan sesama rekan pemain agar terus memupuk kepercayaan diri, jika hendak meraih gelar juara di ajang Piala Afrika. Eto`o tidak sedang memaksakan kehendak dengan terus menyuntikkan kepercayaan diri kepada sejawatnya, karena Kamerun telah lebih dulu memiliki modal yang berharga. Kamerun telah tiga kali menjuarai Piala Afrika. Sementara sejumlah negara, antara lain Ghana, Nigeria, Pantai Gading dan Mesir siap merangsek pasukan Kamerun. Timnas Kamerun tampil sebagai salah satu kekuatan yang disegani di benua Afrika. Negeri ini pertama kali unjuk gigi di ranah sepakbola Afrika ketika menaklukkan Nigeria dengan 3-1 pada 1984 di final Piala Afrika yang digelar di Pantai Gading. Kamerun bakal menghadapi hadangan dari Maroko dan Nigeria. Kedua negara ini bakal memberi perlawanan ketat. Meski Kamerun bagi sebagian pengamat sepakbola masih jadi kekuatan utama sepakbola Afrika. Sejumlah pemain Kamerun telah berpengalaman turun di ajang sepakbola Eropa. Pantai Gading dan Nigeria bukan tanpa kesulitan. Keduanya dituntut berjuang esktra keras di babak penyisihan. Sementara Kamerun terbilang beruntung karena berada di grup C bersama dengan Mesir, Sudan, dan Zambia. Kamerun bakal menghadapi perlawanan sengit dari Mesir, sedangkan Sudan kurang memiliki pengalaman bertanding setelah 32 tahun absen di dunia sepakbola. Tinggal sekarang pekerjaan rumah yang dihadapi Kamerun yakni "menjinakkan" sejumlah pemain muda Zambia. Perjuangan Kamerun bakal banyak ditopang oleh peran Eto`o, di tengah "terkaman" singa sepakbola Afrika, yakni Ghana, Rwanda dan Liberia, demikian laporan AFP. (*)

Copyright © ANTARA 2008