Paris (ANTARA News/AFP) - Demonstrasi menentang ofensif Israel di Gaza berlangsung serempak di seluruh dunia dari negara berpenduduk muslim terbesar dunia Indonesia, sampai Itali di mana seruan boikot pedagang Yahudi mendapat tentangan luas dari rakyat Itali.

Sekitar 200 perempuan berdemonstrasi di luar Kedutaan Besar Mesir di Jakarta, membawa poster bergambarkan anak-anak Palestina mati dan terluka serta mendesak Mesir membuka perbatasannya dengan Gaza untuk menjamin masuknya bantuan kemanusiaan internasional.

"Sebagai tetangga terdekat Palestina, kami harap Mesir membuka jalan sehingga suplai bantuan terkirim ke para korban (krisis Gaza)," kata Nani Handayani dari Persaudaran Muslimah (Salimah).

"Sebagai ibu, kami ikut bersedih untuk para ibu yang kehilangan anak-anaknya di Palestina...mereka semua ada dalam doa kami," katanya.

Bombardemen keji Tel Aviv di Gaza sejak 27 Desember yang diklaim para petugas kesehatan Palestina telah menewaskan 800 warga Palestina telah mendorong sejumlah kelompok muslim Indonesia mengumumkan rekrutmen pasukan jihad untuk menghentikan kekejaman itu.

Di negara tetangga Indonesia yang juga didominasi penduduk Muslim, Malaysia, warga muslim mengajak boikot produk-produk AS seperti Coca-Cola dan seorang mantan perdana menteri yang sangat berpengaruh mengajak warga Malaysia yang bekerja di Starbucks atau restoran cepat saji McDonald's untuk keluar kerja.

Tembakan-tembakan salvo diarahkan ke Kedubes AS, sekutu andalan Israel, dari luar Masjid Nasional Kuala Lumpur oleh sekitar 300 demonstran bersuara serak setelah mereka beribadah Salat Jumat.

Ajakan boikot disampaikan Asosiasi Konsumen Muslim Malaysia dan Asosiasi Operator Restoran Muslim yang menghilangkan penyajian minuman ringan Coca-Cola sebagai bagian dari menu makanan di ribuan rumah makan muslim.

Di depan kumpulan demonstran, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad menyatakan orang Malaysia tak akan mati jika mereka tidak menggunakan produk-produk buatan AS dan mengajak para pekerja lokal di McDonald's dan Starbucks untuk mengundurkan diri dari tempat kerjanya.

Di Itali, satu asosiasi pedagang kecil memancing kontroversi dengan menyeru boikot berdagang dengan kaum Yahudi di
Roma, yang akhirnya mengundang kecaman keras di negara itu.

Asosiasi kecil namun otonom beranggotakan para pedagang Roma bernama Flaica-Uniti-Cub itu mengeluarkan seruan di lamannya untuk jangan membeli apapun dari usaha yang dijalankan komunitas Yahudi sebagai tanda protes (terhadap agresi Israel di Gaza), lapor koran La Repubblica.

"Kami tidak bisa terus diam terhadap apa yang sedang terjadi di Gaza. Kami telah membuat daftar pengusaha (Roma) yang berhubungan dengan Tel Aviv karena rakyat (Itali) tidak tahu siapa mereka," kata Giancarlo Desiderati, otak di balik prakarsa boikot bisnis Yahudi itu.

Kepala komunitas Yahudi di Roma, Riccardo Pacifici, menyatakan akan menggugat asosiasi dagang Roma itu dengan tuduhan menyebarkan kebencian rasial.

Upaya boikot juga dikecam ketua koalisi tengah-kanan Itali, Senator Renato Schifani, dan walikota Roma yang ultra kanan, Gianni Alemanno, yang menyebut tindakan itu "gila dan kriminal."

Di Norwegia, berdasarkan keterangan polisi setempat, enam orang terluka dan 31 lainnya ditahan saat sekitar seribu demonstran pro Palestina menyerang demonstran pro Israel di Oslo, sebuah kerusuhan terburuk yang terjadi di kota itu sejak 1980an.

Sementara itu, Pemimpin Libya Moamar Kadhafi mendesak bangsa Arab turun tangan menjadi sukarelawan guna berperang bersama warga Palestina menghadapi Israel.

"Saya mengajak rakyat Arab untuk sukarela bertempur (melawan Israel) bersama dengan warga Palestina," kata pemimpin veteran Libya itu seperti dikutip kantor berita Jana.  (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009