"Untuk penumpang tujuan Indonesia barat yang sudah memadati di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, berjumlah di atas 1.000 orang lebih dalam pelayarannya menggunakan KM Sinabung," kata Kepala Operasi dan Pelayaran PT Pelni Cabang Ternate Irwansyah di Ternate, Sabtu.
Calon penumpang pada arus balik Lebaran yang berada di terminal penumpang Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, masing-masing tujuan Bitung, Banggai, Bau-Bau, Makassar dan Surabaya yang sejak Jumat (7/6) sudah mengantre hingga Sabtu siang untuk mendapatkan tiket di loket penjualan tiket PT Pelni Cabang Ternate. Begitu pula, bagi penumpang yang baru tiba di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate dalam pelayaran dari Pulau Bacan, Halmahera Selatan, dan beberapa daerah di Papua itu berjumlah kurang lebih 800 orang. Selama ini PT Pelni menyediakan empat kapal yang beroperasi melayani calon penumpang yang menggunakan jasa transportasi laut, terutama dari dan ke Ternate.
Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang di areal pelabuhan, kata Irwansyah, pihaknya melibatkan petugas dari TNI-Polri bersama-sama mengawasi setiap calon penumpang baru tiba atau yang hendak berangkat harus memiliki tiket dan menunjukkan tiket mereka kepada petugas sebelum naik ke atas kapal. Sedangkan untuk mencegah calon penumpang tidak memiliki tiket atau penumpang siluman yang sering kali terjadi mereka membuat keonaran lantaran merebut tempat tidur yang tersedia di atas kapal maka kebiasaan itu harus dicegah guna memberikan kenyamanan bagi para calon penumpang yang diberangkatkan menggunakan kapal PT Pelni.
Sementara di jadwal yang bersamaan, salah satu calon penumpang, Suriani mengaku bahwa ia dan keluarganya memilih untuk ikut kapal rakyat itu. Selain merasakan kenyamanan dalam perjalanan juga waktu pelayaran juga cepat, yakni membutuhkan 18 jam.
"Kapal rakyat yang melayani dari Ternate ke Kabupaten Halmahera Barat dan Manado, Sulawesi Utara, juga sore ini diberangkatkan melalui Pelabuhan Ahmad Yani Ternate dengan kapasitas kapal untuk rute kedua daerah itu di atas 450 hingga 550 orang," ujarnya
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019
