New York (ANTARA News) - Dia boleh jadi pada waktu lalu telah berhasil mengembangkan dirinya sebagai salah satu diva tersukses dalam industri musik, namun Janet Jackson masih mengakui bahwa tumbuh besar sebagai adik bungsu Michael Jackson bukan hal yang mudah. Sebagai anak terakhir dari sembilan anak Jackson, Janet masih seorang anak kecil ketika kelima kakaknya mulai merekam berbagai lagu yang meledak sebagai Jackson 5, sehingga dia perlu bekerja keras menyusul para kakaknya saat album debutnya muncul pada 1982. "Saya masih berada di belakang bayang-bayang mereka, atau paling tidak masih merasa begitu ketika saya membuat 'Rhythm Nation'" pada 1989, katanya kepada AFP dalam suatu wanwancara baru-baru ini. Dia baru merasa keluar dari bayang-bayang mereka dengan albumnya pada 1993 yang bertajuk "Janet", yang terjual sebanyak 20 juta keping di seluruh dunia. "Akhirnya saat saya menggarap 'Janet' saya merasa, Oke saya sudah mampu. Saya akhirnya mengerjakannya dengan seluruh kemampuan saya, tak ada bayang-bayang yang mengikuti lagi. Saya merasa senang dengan hal ini saat itu," katanya. Namun begitu, tumbuh di bawah bayang-bayang The Jackson 5 juga memberikannya pendidikan musik yang kaya dari usia muda, ujarnya, seraya menambahkan pengalaman itu membantunya memperkaya jenis musik dalam berbagai albumnya. Gaya klasik Janet Lebih dari 20 tahun setelah merilis rekaman pertamanya yang meraih platinum, Janet Jackson berharap album studionya yang kesepuluh, "Discipline", yang akan muncul bulan depan, dapat menandai kemunculannya kembali setelah dua album paling barunya mengalami kegagalan dalam penjualan. "Saya terpapar oleh begitu banyak gaya musik yang berbeda dan itu akibat dari mempunyai banyak abang dan kakak. Setiap orang mendengarkan sesuatu yang berbeda dan itu tentu saja melekat pada anak paling kecil seperti saya," tuturnya. Akan dirilis di AS pada 26 Pebruari, album tersebut dijuluki sebagai gaya Janet klasik, yakni campuran antara lagu dansa, pop dan bertempo lambat. "Musik saya selalu begitu," katanya. Industri musik sudah memprediksi album ini akan menjadi kebalikan dari trend menurun dalam karir Janet Jackson, yang dimulai dengan "insiden tanpa sengaja saat busana atasnya terbuka" pada siaran langsung televisi saat final Super Bowl pada 2004. Namun demikian, dia menampik pendapat bahwa album terbarunya merupakan comeback yang sudah lama ditunggu-tunggu, seperti dikatakan kalangan industri musik, dengan menegaskan "saya tak pernah ke mana-mana. Saya kira suatu kemunculan kembali adalah bila anda telah lama pergi, itu baru namanya anda betul-betul kembali". (*)

Copyright © ANTARA 2008