Jakarta (ANTARA News) - Tidak ada suasana yang berbeda di Gedung Departemen Dalam Negeri (Depdagri) Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 17 pada Sabtu (19/1) dibanding Sabtu pekan-pekan lalu. Pengamanan satpam dan aparat kepolisian yang berada di pintu masuk gedung terlihat normal tidak ada penambahan yang mencolok. Pintu gerbang terbuka lebar dan di halaman depan Gedung Depdagri hanya ada beberapa mobil yang terparkir. Dari luar, hanya terlihat sejumlah pekerja bangunan yang sibuk merenovasi gedung Depdagri dan beberapa orang yang melintas. Tidak banyak yang mengetahui, jika di bagian belakang gedung itu tengah terjadi peristiwa penting, khusunya bagi warga Sulawesi Selatan. Sekitar pukul 13.00 WIB, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto melantik Achmad Tanribali Lamo sebagai penjabat sementara Gubernur Sulawesi Selatan. Pelantikan Tanribali yang sebelumnya menjabat Asisten Personalia TNI Angkatan Darat (AD) itu, bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur/Wakil Gubernur periode 2003-2008, Amin Syam/Syahrul Yasin Limpo. Pelantikan Penjabat Sementara Gubernur Sulsel, berbeda dengan sejumlah pelantikan yang biasanya berlangsung di Depdagri. Di luar atau di dalam gedung, tidak tampak ada satu pun karangan bunga ucapan selamat. Padahal dalam kesempatan itu, sebelum dilantik menjadi caretaker, Tanribali dilantik menjadi staf ahli Mendagri bidang Hukum dan Politik, pada pukul 12.00 WIB. Acara pelantikan pun, terlihat sederhana dan yang hadir jumlahnya juga terbatas. Yang berbeda, jumlah wartawan yang meliput dalam pelantikan kali ini lebih banyak. Bahkan, karena banyaknya wartawan, pihak Depdagri menyediakan tempat khusus untuk wawancara di luar ruang pelantikan. Perubahan Waktu Perbedaan lain adalah, masalah waktu. Pelantikan Penjabat Gubernur Sulsel terlihat sangat sulit diketahui waktunya sejak awal. Awalnya beredar waktu pelantikan pada Sabtu (19/1) pagi pukul 09.00 WIB. Waktu kemudian dikabarkan berubah pada Minggu (20/1), namun kemudian akhirnya pelantikan dilakukan pada Sabtu (19/1) siang mulai pukul 12.00 WIB. Masalah waktu, Mendagri Mardiyanto mengakui bahwa waktu pelantikan penjabat gubernur Sulsel mendesak. "Waktu mendesak ini, tidak ada masalah apa-apa dan jangan diintepretasikan lain," katanya. Mardiyanto juga mengakui, pelantikan penjabat di luar pejabat Depdagri di luar kebiasaan. "Kita mengakui, biasanya pejabat dari Depadgri yang kita prioritaskan sebagai caretaker, tapi pejabat Depdagri sudah habis," katanya. Atas dasar tersebut, maka dipilihlah Achmad Tanribali Lamo yang sebelumya menjabat sebagai Asisten Personalia TNI Angkatan Darat (AD) menjadi caretaker Gubernur Sulsel. "Wajar, mencari pejabat lain," ujar Mardiyanto. Pelantikan Tanribali telah sesuai dengan aturan perundang-undangan, karena Tanribali telah alih status yang sebelumnya militer menjadi sipil dan mendapat jabatan staf ahli di Depdagri. Menanti Harapan Terlepas dari prosesi pelantikan tersebut, saat ini Sulsel telah ada penjabat gubernur yang akan meneruskan jalannya pemerintahan, agar pelayanan terhadap masyarakat tidak terhenti sampai dilantiknya gubernur dan wakil gubernur terpilih masa jabatan 2008-2013. Penunjukan penjabat gubernur Sulsel adalah suatu kebutuhan dan keharusan untuk menjamin kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Sulsel, karena jangan sampai terjadi kekosongan jabatan. Ada tiga hal tugas utama yang harus dilakukan penjabat gubernur, yakni menjaga kewibawaan pemerintah dan menjalankan penyelenggaraan pemerintahan umum. Kedua, mengayomi dan melindungi masyarakat serta mencegah terjadi konflik yang berkepanjangan di kalangan pihak-pihak yang saling bertentangan. Ketiga, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang bersengketa, tokoh-tokoh masyarakat, dan elemen-elemen lain di Sulsel. Berdasarkan tiga tugas tersebut, Mendagri Mardiyanto menegaskan bahwa pemerintah menilai Tanribali Lamo memenuhi kreteria tersebut. Tanribali juga pernah lama bertugas di wilayah Sulsel, sehingga diharapkan pengalaman itu, dapat membantu tugasnya. Harapan lain adalah, kedua belah pihak yang bersengketa dalam pilkada Sulsel yakni pasangan Amin Syam/Mansyur Ramli (pasangan nomor satu) dan Syarul Yasin Limpo/Agus Arifin Nu`mang (pasangan nomor tiga) berkomitmen untuk memberi dukungan dengan bersedia hadir dalam acara pelantikan. Hadir dalam pelantikan, Sabtu (19/1), Syahrul Limpo (Wakil Gubernur Sulsel) dan Agus Arifin Nu`mang (selaku Ketua DPRD Sulsel), sedangkan Amin Syam tidak dapat hadir karena alasan teknis, akibat perubahan jadwal pelantikan. Bahkan, selepas dari menghadiri pelantikan, Syahrul telah meminta massa pendukungnya agar tetap tenang dan menjaga stabilitas keamanan hingga proses hukum Peninjauan Kembali (PK) Komisi Pemilihan Umum Sulsel di Mahakamah Agung diputuskan. Tentu pelantikan penjabat sementara Gubernur Sulsel dan langkah yang dilakukan Syahrul dapat menjadi modal agar kondisi di Sulsel dapat kembali kondusif. "Kita berdoa saja, dengan apa yang kita kerjakan. Jika dengan kebersihan hati, semoga bisa menjadi mudah," kata Tanribali Lamo usai dilantik menjadi penjabat sementara Gubernur Sulsel.(*)

Oleh Oleh Nur Istibsaroh
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008