Malang (ANTARA News) - Aremania, sebutan supoter fanatik tim "Singo Edan" Arema Malang, melayangkan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Sepak Bola Indonesia dan Bangsa Indonesia terkait dengan kerusuhan yang terjadi pada babak delapan besar Liga Indonesia XIII di stadion Brawijaya Kediri, Rabu (16/1). Koordinator Aremania, Haji Slamet Syamsul Karim, Senin mengatakan, permintaan maaf itu adalah bentuk pernyataan dari seluruh Aremania yang ada. Yang mendasari pembuatan surat terbuka adalah agar tidak terjadi kesimpangsiuran pemberitaan, baik dari media cetak maupun elektronik. "Surat terbuka kami buat berdasarkan keputusan bersama dan surat tersebut resmi kami layangkan pada hari ini untuk semua media dan bisa disampaikan pada seluruh masyarakat sepak bola," katanya saat dikonfirmasi. Dalam surat terbuka yang telah dibuat oleh Aremania itu menyebutkan bahwa kerusuhan di Kediri tersebut merupakan bentuk kekhilafan dan reaksi atas adanya aksi anti fair-play yang dilakukan oleh ofisial pertandingan. Surat itu juga menyebutkan Aremania siap menerima hukuman se-obyektif dan se-proporsional mungkin, dengan syarat panitia pelaksana (panpel) juga harus dihukum dan dikenakan sanksi atas keteledoran dan ketidaksiapannya. Selain itu, Wasit Djajdat Sudrajat harus diperiksa beserta asisten wasit dan ofisial pertandingan yang bertugas saat itu, dan diberikan hukuman seberat-beratnya karena mereka juga menjadi dalang atas aksi Aremania.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008