Wana, Pakistan (ANTARA News) - Kelompok militan menewaskan lima orang tentara Pakistan dalam serangan terhadap satu kubu pertahanan militer di Wana, Selasa, dalam aksi kekerasan terakhir di wilayah suku yang dikatakan sebagai tempat persembunyian tersangka utama pembunuhan Benazir Bhutto. Pihak militer mengatakan, para pemberontak melancarkan serangan sebelum fajar terhadap wilayah Waziristan Selatan yang berbatasan dengan Afghanistan, di mana ulama Islam Baitullah Mehsud bersembunyi sejak mantan perdana menteri itu dibunuh bulan lalu. Pernyataan militer mengatakan, para pemberontak menyerang satu pos pemeriksaan di desa Ladha dan menyerang pula kubu pertahanan terdekat pada sekitar pukul 01:00 dinihari. "Pasukan keamanan membalas dengan serangan pula yang menyebabkan jatuhnya banyak korban. Lima petugas pasukan keamanan wafat dan tujuh lainnya cedera," kata pernyataan itu. Kelompok militan meningkatkan serangannya terhadap tentara di wilayah berbukit dan sebagian besar tak tersentuh hukum sejak Bhutto tewas dalam serangan tembakan dan bom di kota garnisun Rawalpindi, dekat Islamabad, 27 Desember lalu. Pekan lalu, tentara Pakistan diperkirakan menewaskan sekitar 90 pejuang militan dalam bentrokan seru di Waziristan Selatan, wilayah pertahanan Mehsud dan sekutu-sekutunya yang diduga Al Qaeda dan Taliban. Pemerintah Pakistan dan badan intelijen Amerika Serikat/AS (CIA) menuding Mehdud sebagai pembunuh Bhutto. Kubu pertahanan Ladha berulangkali menjadi medan perang sejak pekan lalu. Pada Jum`at silam, tentara diberitakan berhasil memukul `sejumlah besar` pemberontak di medan pertempuran yang menyebabkan tujuh tentara dan lebih dari 50 pemberontak tewas, kata pihak militer. Sebelumnya, ribuan pejuang bersenjata dengan bersenjatakan peluncur roket dan Kalashnikov menyerbu kubu pertahanan lainnya di kota Sararogha di wilayah yang sama. Pihak militer mengatakan, lebih dari 50 pemberontak juga tewas dan mereka berhasil mengosongkan kubu pertahanan era kolonial Inggris yang berada di wilayah suku itu. Sementara itu, pihak militer membantah satu laporan bahwa tentara meninggalkan pos terdepan perbatasan ketiga di wilayah itu, yang terletak di desa Siplatoi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008