Ternate (ANTARA News) - Masyarakat dan para pengusaha di Maluku Utara mengeluhkan sulitnya bepergian ke luar daerah, lantaran dihentikannya pengoperasian tiga kapal perintis yang selama ini sangat membantu aktivitas dan kegiatan ekonomi warga setempat. Ketika dikonfirmasi ke Dinas Perhubungan Maluku Utara, Kamis, lagi-lagi sebagaimana yang terjadi di wilayah kepulauan di Madura, Jatim, pengoperasian kapal yang menjadi tumpuan transportasi warga itu dihentikan karena masa kontraknya telah habis. Dan, warga harus bersabar hingga proses tender pengadaan jasa angkutan di pemda setempat selesai, untuk bisa kembali menikmati angkutan massal yang diandalkan tersebut. Menurut warga setempat Abdul Rahim yang ditemui di Ternate, ketiga kapal perintis di Maluku Utara yang dihentikan operasionalnya sejak akhir Desember lalu adalah KM Kie Rara 1, 2 dan Kie Raha 3. Sejak terhentinya pengoperasian ketiga kapal perintis tersebut, masyarakat di Maluku Utara sangat kesulitan jika ingin berpergian ke daerah, terutama yang jauh dan belum tersedia angkutan lain yang memadai. Menurut dia, memang masih banyak kapal yang melayani semua daerah di Maluku Utara, tetapi umumnya adalah kapal-kapal rakyat yang jadwal dan keselamatan penumpangnya kurang terjamin. Pasalnya, kapal-kapal tersebut semuanya kapal rakyat yang sebagian besar diantaranya telah berusia tua dan tidak laik layar. Kapal-kapal itu umumnya kapal barang yang sekaligus dimanfaatkan untuk penumpang. "Perairan Malut pada musim-musim tertentu gelombangnya sangat tinggi, makanya kami sangat membutuhkan kapal yang terjamin keamanannya, seperti ketiga kapal perintis tersebut," katanya. Para pengusaha setempat juga mengaku kesulitan jika ingin mengangkut barang, terutama barang kebutuhan pokok dari Ternate ke daerah-daerah di provinsi itu sejak terhentinya pengoperasian ketiga kapal perintis tersebut. Oleh karena itu, pihaknya berharap pemda atau instansi terkait dapat mengupayakan agar ketiga kapal perintis tersebut beroperasi kembali, bahkan kalau bisa ditambah jumlahnya, kata Martin, seorang pengusaha di Ternate.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008