Jakarta (ANTARA News) - Donor yang berasal dari negara asing mencapai dua pertiga dari keseluruhan bantuan yang digunakan untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Pulau Nias, Sumatera Utara. "BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi) menyadari bahwa kerja sama dan dukungan mitra internasional berperan sangat besar. Bahkan mencakup dua pertiga dari keseluruhan pekerjaan yang ada," kata Kepala Badan Pelaksana BRR Kuntoro Mangkusubroto dalam acara "resepsi terima kasih" Pemerintah RI kepada dunia atas dukungan mereka dalam tanggap darurat di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Nias yang digelar di Balai Sudirman Jakarta, Kamis malam. Kuntoro memaparkan, jumlah proyek gabungan seluruh pelaku rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh-Nias mencapai 12 ribu proyek, lebih dari 600 LSM, dan 40 donor internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral. Ia menyebutkan, terdapat nilai komitmen bantuan dana sejumlah 6,4 miliar dolar Amerika Serikat yang telah direalisasikan, dari total yang dijanjikan 7,2 miliar dolar Amerika Serikat. Menurut Kuntoro, hal tersebut merupakan satu bukti bahwa kepercayaan dunia internasional kepada Pemerintah Indonesia sangatlah tinggi. Di samping BRR dan para mitra kerjanya, ujar dia, Pemerintah Daerah juga memegang peranan yang sangat penting. "Kapasitas Pemda yang menjadi terbatas setelah terjadinya bencana, perlahan bangkit dan menunjukkan kemampuannya untuk menjalankan roda pemerintahan yang lebih baik," kata Kuntoro. Ia juga mengemukakan, kunci sukses yang paling mendasar adalah peran aktif masyarakat di daerah dengan bimbingan tokoh masyarakat dan agama. Kuntoro juga mengucapkan rasa syukurnya bahwa sejak Perjanjian Helsinki pada Agustus 2005, suasana berangsur-angsur aman dan tenteram kembali sehingga rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh berjalan kondusif. "Ini memperkuat pembangunan berbasis masyarakat yang merupakan prinsip dasar rekonstruksi. Penegakan anti korupsi dan transparansi secara sistematis puin menjadi prioritas utama," katanya. Acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie dan sejumlah pejabat tinggi negara lainnya, serta perwakilan dari duta besar negara sahabat dan lembaga donor internasional.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008