Solo (ANTARA News) - Bantuan logistik dan uang yang diperuntukkan bagi korban banjir di sekitar Bengawan Solo, kini masih menumpuk di Posko Induk Loji Gandrung, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Menurut Walikota Surakarta, Joko Widodo, bantuan yang belum dibagikan kepada korban itu antara lain 1.624 dos mie instan, 4,5 ton beras, 114 dos susu, dan uang senilai Rp900 juta. "Mulai besok bantuan itu akan dibagi-bagikan kepada warga yang masih memerlukannya," kata Joko Widodo di Solo, Jumat. Namun, menurut Joko, bantuan berupa uang tidak akan dibagikan dalam waktu dekat, mengingat jumlahnya yang diperkirakan kurang layak untuk setiap korban. "Kalau dibagi-bagikan, mereka akan mendapatkan uang relatif sedikit," katanya. Kemungkinan bantuan uang itu akan dialokasikan untuk membantu memperbaiki fasilitas umum di 12 kelurahan yang rusak terkena banjir 26 Desember lalu. Menyinggung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang melakukan audit bantuan korban banjir, Joko Widodo membenarkan institusi itu melakukan audit. Walikota justru mempersilakan BPK melakukan audit bantuan korban banjir. "Ini sangat baik dalam rangka transparasi agar masyarakat yang ikut membantu korban banjir mengetahui penggunaan bantuan itu," katanya. Menyinggung para korban banjir yang ada di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo, dia mengatakan, semuanya akan direlokasi. Soal tempat, pihaknya masih mencarikan lokasi untuk mereka. Ia menegaskan, relokasi untuk para korban banjir itu tetap dilaksanakan. "Kami masih menunggu dana dari pusat, dan secara prinsip pusat bersedia membantu untuk relokasi ini," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008