Jakarta (ANTARA News) - Meredanya kekhawatiran terhadap krisis kredit "subprime mortgage" AS mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melanjutkan kenaikan dengan ditutup naik 4,12 persen. IHSG ditutup naik 103,792 poin menjadi 2.620,493, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melambung 25,456 poin atau 4,74 persen ke posisi 562,829. Analis Riset PT BNI Securities M Alfatih kepada ANTARA News mengatakan, terus berkurangnya terhadap kekhawatiran krisis kredit "subprime mortgage" terus mendorong indeks untuk naik. Alfatih juga mengatakan, keputusan "The Fed" yang menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin juga menjadi harapan penurunan suku bunga di Indonesia. Harapan turunnya suku bunga ini, katanya, telah mendorong saham yang sensitif suku bunga untuk melanjutkan kenaikan. Alfatih juga menyebutkan saham-saham unggulan dari sektor perkebunan dan pertambangan juga masih menjadi penopang kenaikan indeks. Selain itu, tambahnya, kenaikan indeks juga mengikuti penguatan bursa regional, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang ditutup naik 1.566,73 poin (6,66 persen) ke posisi 25.106,00, bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 terangkat 536,37 poin (4,10 persen) ke level 13.629,16 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times menguat 109,38 poin (3,59 persen) menjadi 3.159,48. Sentimen internal dan eksternal di atas telah mendorong naiknya saham sehingga mendominasi pasar sebanyak 184 dibanding yang turun 43, sedangkan 33 stagnan dan 191 tidak aktif diperdagangkan. Naiknya indeks dipimpin saham-saham unggulan, seperti seperti Bank BCA naik Rp300 ke posisi Rp7.200, Bank BRI menguat Rp300 ke harga Rp7.000, Bank Mandiri terdongkrak Rp200 ke Rp3.300, Astra Internasional melambung Rp800 ke harga Rp26.700, Perusahaan Gas Negara terangkat Rp1.000 jadi Rp13.800, Telkom menguat Rp300 jadi Rp9.350, Bumi Resources naik Rp550 ke Rp5.950 dan Aneka Tambang naik Rp125 menjadi Rp3.400. Volume perdagangan mencapai 3,418 miliar saham dengan nilai Rp6,257 triliun dari 69.171 kali transaksi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008