Jakarta (ANTARA News) - Delapan produsen lampu di dalam negeri siap mengikuti tender pengadaan 51 juta Lampu Hemat Energi (LHE) jenis (compact fluorescent) yang akan dibagikan gratis kepada masyarakat kurang mampu. Persyaratan utama yang membuat kedelapan perusahaan itu berkesempatan andil dalam proyek PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersebut adalah Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang dimilikinya yakni antara 27 sampai 67 persen. "Dari 11 perusahaan yang disurvei Sucofindo, delapan perusahaan memiliki TKDN sebesar 27-67 persen," kata Ketua Asosiasi Industri Perlampuan Indonesia (Aperlindo) John Manoppo pada diskusi di Jakarta, Jumat. Kedepalan perusahaan yang dimaksud John Manoppo adalah PT Sinar Angkasa Rungkut (Chiyoda), PT Hikari (Electra), PT Sentra Solusi Elektrindo (Luxram), dan PT Gunawan Elektrindo (Visicom). Kemudian PT Sinko Prima Alloy (Elitech), PT Nikkatsu Electric Works (Sinar), PT Niko Indonesia (Niko), serta PT Lentera Jaya (Lentera). Total kapasitas produksi yang dimiliki delapan perusahaan adalah 175 juta unit per tahun, dengan kapasitas terbesar dimiliki oleh PT Sentra Solusi Elektrindo, produsen lampu merek LHE Luxram, yakni 60 juta unit per tahun. John mengatakan, proyek pengadaan LHE gratis untuk masyarakat kecil yang diselenggarakan PLN merupakan berkah bagi industri LHE nasional yang tumbuh sejak tahun 2004, sehingga proyek tersebut diharapkan memaksimalkan penggunaan LHE dalam negeri. Industri LHE di dalam negeri tumbuh sejak 2004 dan semakin berkembang sejak pemerintah melakukan harmonisasi tarif dengan menaikkan bea masuk LHE dari 5 menjadi 15 persen. "Kondisi itu mengakibatkan para importir beralih membangun perakitan di dalam negeri," ujarnya. Tiga dari 11 perusahaan yang ikut disurvei, PT Logam Martha Asri Prima (Eterna) dan PT Tjipto Langgeng Abadi (Focus) ternyata tidak memiliki tingkat kandungan lokal seperti yang disyaratkan, sementara Panasonic menyatakan tidak berminat mengikuti tender. "Proyek pengadaan LHE oleh PLN tersebut akan mendorong kinerja industri LHE di dalam negeri dan membangkitkan sektor riil," ujar John. Pada 2007, kata dia, total konsumsi LHE di Indonesia mencapai sekitar 100 juta unit dan ada impor LHE sebesar 71,8 juta unit, sedangkan pada 2008 permintaan LHE diperkirakan menjadi 120 juta unit. Selain para produsen LHE nasional, sejumlah pemain lampu dunia yang selama ini menanamkan investasi pada produksi lampu pijar dan LHE jenis TL (neon) juga berminat ikut tender pengadaan LHE gratis tersebut dengan membangun perakitan di Indonesia. "Anggota kami berkomitmen untuk mendukung proyek PLN tersebut. Bahkan akan investasi (produksi LHE CFL) dengan target TKDN sebesar 25-40 persen," kata Ketua Umum Asosiasi Luminer dan Kelistrikan Indonesia (AILKI) Sjahriza Manaf. Tiga anggota AILKI yang akan mengikuti tender pengadaan lampu tersebut adalah Philips, Osram, dan General Electric (GE). (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008