Yogyakarta (ANTARA News) - Profesi wartawan yang selalu bekerja dan menjalani kehidupan di bawah tekanan rawan terkena penyakit syaraf dan stres akut. "Jika sudah terkena gangguan syaraf dan stres akut, akan berdampak pada perubahan intuisi dan gangguan indera," kata dr Rawan Broto SpS di Rumah Sakit Happy Land Yogyakata, Sabtu. Dokter spesialis syaraf ini menambahkan, kehidupan wartawan yang selalu dikejar deadline telah mendorong akumulasi stres yang bisa menimbulkan penyakit syaraf. Stres akut tersebut menyebabkan penurunan pembentukan dan fungsi sel neutrofit dan sel T. Kondisi ini diperparah dengan pola hidup wartawan yang selalu terburu-buru sehingga melupakan beberapa hal terutama makan makanan yang bergizi. "Faktor ini yang menyebabkan wartawan semakin rawan terhadap penyakit termasuk gangguan syaraf," katanya. Ia mengatakan, gangguan fungsi sel neutrofit jika dibiarkan akan menyebabkan tidak berfungsinya beberapa sel tubuh dan syaraf. Karena itu, kata dia, seringkali wartawan mengalami stres akut pada stadium yang sulit untuk disembuhkan. "Pengalaman saya sebagai dokter selama ini, menemukan banyak wartawan yang mengalami penyakit tersebut, sedangkan proses penyembuhannya relatif sulit karena sudah akut," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008