Balikpapan (ANTARA News) - Pesawat Dirgantara Air Service (DAS) jenis Cassa 212 dengan nomor registrasi PK-VSE yang jatuh sudah ditemukan di kawasan Tidung Payau, Kecamatan Long Apung, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur. "Pesawat tersebut ditemukan oleh masyarakat sekitar sekitar pukul 16.35 Wita," kata Kepala Sub Seksi Operasional Badan Search Rescue And Rescue Nasional (Basarnas) Kota Balikpapan, Harmoniadi, di Balikpapan, Sabtu. Pesawat bertolak dari Bandara Juwata, Tarakan pada pukul 08.13 Wita dengan tujuan bandara perintis Long Apung, Kabupaten Malinau. "Menurut jadwal pesawat Cassa ini seharusnya sampai di Malinau padapukul 09.15, tetapi pada pukul 09.07 Wita, Bandara Tarakan kehilangan kontak dengan pesawat ini," kata Harmoniadi. Pesawat milik DAS ini dikemudikan pilot Sumiskun, Co pilot Clifford Watimena serta seorang teknisi bernama Darsono dan tanpa penumpang. Dijelaskannya kondisi pesawat yang jatuh ini hancur dan saat ini anggota polisi, TNI serta tim SAR setempat sedang mencoba melakukan evakuasi. Evakuasi saat ini masih terhambat lantaran medan jatuhnya pesawat yang jauh dan terkendala alam, menurutnya letak jatuhnya pesawat di kawasan Tidung Payau tersebut letaknya sekira10 mil dari Long Apung. "Mengenai kondisi ketiga awak pesawat tersebut belum diketahui nasibnya," kata Harmoniadi. Sempat pamit Teknisi pesawat yang naas ini, Darsono, sehari sebelumnya sempat pamit dan berjabat tangan dengan temannya yang dulu pernah kerja dengan Darsono sebagai teknisi di perusahaan penerbangan DAS. Teman korban yang enggan disebut namanya ini, menceritakan bahwa sehari sebelumnya, Jum`at (24/1) bertemu Darsono di ruang teknisi bandara Juwata, Tarakan. "Saat saya hendak berangkat ke Balikpapan pamit dengan Darsono, beberapa langkah kemudian saya dipanggil Darsono dan ia menjabat tangan saya," ungkapnya. Sang teman ini memaklumi hal tersebut meskipun ada perasaan ganjil dengan sikap teknisi ini, pasalnya sejak lama setelah lepas dari DAS dan Darsono banyak bertugas di Tarakan, keduanya tidak pernah bertemu. "Hanya saja saat itu, Darsono sempat menyampai keluhannya terhadap pesawat Cassa tersebut yakni setiap melakukan starter Circuit Breaker (CB) pesawat setiap 20 detik turun kembali," katanya. Akhirnya sang teman ini hanya berpesan kepada Darsono pada sore itu, agar berhati-hati dalam hal pesawt ini. "Saya juga baru tahu, setelah menonton televisi dan Darsono belum diketahui nasibnya," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008