Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun, Senin, berada di atas 90 dolar AS per barel di tengah optimisme kelesuan ekonomi AS, konsumen energi terbesar dunia, akan kembali ke jalurnya semula. Pada perdagangan pagi, kontrak utama New York minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Maret, turun 56 sen menjadi 90,15 dolar AS per barel. Kontrak ditutup naik 1,30 dolar pada 90,71 dolar per barel selama perdagangan di New York Mercantile Exchange, Jumat. Di London, harga minyak mentah jenis Brent North Sea untuk Maret turun 46 sen pada 90,44 dolar AS per barel setelah naik 1,83 dolar AS menjadi 90,90 dolar AS pada Jumat. Meski baru-baru ini naik, harga minyak masih jauh dari posisi tertinggi sepanjang sejarah pada awal Januari sebesar 100,09 dolar AS untuk minyak mentah light sweet crude di New York dan 98,50 dolar AS untuk Brent. Sentimen pasar didorong oleh rencana paket stimulus ekonomi 150 miliar dolar AS yang diumumkan Presiden AS George W. Bush untuk mencegah terjadinya resesi, menyusul langkah darurat penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Harga minyak telah melemah dari rekor tertinggi akibat kekhawatiran resesi ekonomi AS akan menghambat permintaan minyak mentah. Kekhawatiran pasokan juga melemah setelah departemen energi AS, Kamis, mengumumkan bahwa cadangan minyak mentah AS telah meningkat 2,3 juta barel dalam sepekan hingga 18 Januari. Para analis telah memperkirakan sebuah kenaikan 1,5 juta barel. Pasar minyak sedang memantau pertemuan OPEC, di Wina, Jumat. Para analis memperkirakan organisasi negara penghasil minyak tersebut akan menentang seruan konsumen minyak untuk meningkatkan produksinya guna menurunkan harga, demikian laporan AFP. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008