Jakarta (ANTARA News) - Musisi jazz senior Bill Saragih meninggal dunia dalam usia 75 tahun di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Selasa (29/1) pukul 11.15 WIB. Penyanyi jazz Iga Mawarni membenarkan hal tersebut ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa. Pemilik nama lengkap Bill Amirsyah Saragih ini meninggal dunia karena serangan stroke. Bill lahir di Sindar Raya, Simalungun, Sumatera Utara, 1 Januari 1933. Jenazahnya kini ada di rumah duka Bill di kompleks Taman Rempoa Indah Jalan Delima Blok D nomor 24, Jakarta Selatan. Iga Mawarni yang beberapa kali bernyanyi sepanggung bersama Bill mengungkapkan musisi jazz yang mahir memainkan flute, saksofon, dan vibes itu, adalah sosok yang berkepribadian spontan dan terbuka. "Yang selalu saya ingat dari Om Bill, orangnya sangat unik sekaligus spontan. Dalam setiap penampilan panggung maupun di kehidupan sehari-hari, ia tiba-tiba menyelipkan guyonan atau cerita segar yang membuat suasana menjadi meriah," ujarnya. Bill, dalam kenangan Iga, juga spontan dalam berbicara mulai hal yang ringan sampai hal yang serius tentang musik jazz. "Kadang cara bicaranya meledak-ledak sehingga orang yang belum terbiasa bicara dengan beliau mungkin akan tersinggung. Dulu ketika di awal kenal dengan Om Bill aku juga sempat bingung, dia sedang marah atau bercanda, tapi itu dia mengajari kami (anak-anak muda) tentang musik jazz" kenang Iga. Bill yang disebut Luis Amstrong dari Indonesia ini bergelut dengan musik jazz sejak kecil. Ayah Bill mengajarinya mencintai seni sejak kecil. Tak heran pada usia 8 tahun Bill kecil sudah pandai memainkan piano. Pada tahun tahun berikutnya Bill yang terus mengasah kemampuan bermain musik jazz dengan merantau ke Jakarta. Ia kemudian membentuk band bersama Marihot Hutabarat, Salius Hutabarat, Paul Hutabarat dan Herman Tobing pada 1955. Nama Bill terus melambung di belantika musik jazz Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara. Bill telah diundang untuk tampil di berbagai pentas musik jazz dunia dan bahkan sempat tinggal menetap di Bangkok dan Australia. Penampilan terakhir Bill di atas pentas adalah 21 November 2007. Ketika itu ia menerima penghargaan "Lifetime Achievement Award" pada ajang musik bergengsi Jak Jazz 2007. Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Ireng Maulana kepada Bill yang tubuhnya tampak kurus dan duduk di kursi roda.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008