Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) menargetkan penandatanganan kontrak jual beli listrik (PPA) dengan enam pembangkit listrik swasta (IPP) bisa selesai sebelum Maret 2008. Deputi Direktur Pengelolaan IPP PLN Nasri Sebayang, di Jakarta, Selasa, mengatakan, pembangkit IPP tersebut seluruhnya berlokasi di luar Jawa. "Kami targetkan sebelum Maret, semua sudah `diteken`," katanya. Keenam IPP itu adalah PLTU Sumsel 2x112,5 MW, PLTU mulut tambang di Kalsel berkapasitas 2x60 MW, PLTU Minahasa 2x50 MW, PLTU 2x10 MW, PLTU Nunukan 2x10 MW, dan PLTU Kupang 2x10 MW. Setelah menandatangani PPA, pengembang diwajibkan menyelesaian masalah keuangan paling lama 12 bulan. Selanjutnya, pengembang melakukan pekerjaan konstruksi selama 30-36 bulan. Nasri juga menjelaskan, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla, Sumut, 330 MW, -- yang dikembangkan Medco Energi, akan memulai pengeboran sumur pada Juli 2008. "Saat ini, mesin pengeborannya sedang dalam perjalanan dari China," katanya. Dengan masa konstruksi selama 30 bulan, maka unit pertama PLTP Sarulla berkapasitas 55 MW sudah mulai beroperasi 2010. Sedang, pembangkit kedua dijadwalkan selesai tiga bulan sesudah unit pertama, begitu seterusnya sampai unit keenam. Medco sudah menandatangani PPA Sarulla pada Oktober 2007 dan kini sedang menyelesaikan finalisasi pendanaan. "Saya kira masalah pendanaan selesai tidak sampai enam bulan sejak kontrak PPA ditandatangani," katanya. Proyek PLTU Sarulla 330 MW diperkirakan membutuhkan dana 500 juta dolar AS. Sebanyak 70 persen pendanaan berasal dari pinjaman dan 30 persen modal sendiri. Nasri juga mengatakan, proyek IPP PLTU Cirebon 600 MW sudah mulai konstruksi berupa pematangan tanah sejak Desember 2007. "Memang masih ada pembebasan lahan, tapi sedikit," katanya. Ia optimis, PLTU Cirebon bisa beroperasi sesuai jadwal pada 2011. Proyek-proyek itu merupakan bagian dari rencana PLN membangun pembangkit melalui pola IPP sebesar 30.119 MW hingga 2017. PLN juga tengah mengerjakan proyek sendiri berupa program percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW yang direncanakan beroperasi 2009-2010.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008