Bandung (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan para nelayan dan wisatawan untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau karena aktivitas vulkanik gunung di perairan Lampung Selatan (Selat Sunda) itu masih tinggi dengan status siaga (level III). "Aktivitas vulkaniknya masih cukup tinggi. Para nelayan maupun wisatawan jangan masuk radius tiga kilometer dari kawah gunung api itu," kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api PVMBG, Hendrasto kepada ANTARA di Bandung, Selasa. Menurut Hendrasto, semburan material berupa kerikil dan bebatuan masih kerap terjadi, energi vulkanik gunung api itu masih cukup besar. Ketinggian asap dari kawah gunung itu mencapai 1.000 meter, sesekali diikuti semburan material vulkanik berupa abu dan kerikil yang bisa membahayakan keselamatan manusia. "Arah asap dan semburan material vulkaniknya tergantung arah hembusan angin, dalam beberapa minggu ini arah hembusaanya ke arah Timur," kata Hendrasto. PVMBG menetapkan status Gunung Anak Krakatau menjadi siaga (level III) pada 26 Oktober 2007 lalu. Meski letusannya cukup besar dan intensitasnya cukup tinggi, namun PVMBG hanya menetapkan pada level III karena tidak tidak ada penduduk di sekitar gunung itu. Selain Gunung Anak Krakatau, PVMBG juga masih mempertahankan status siaga untuk Gunung Lokon. Gunung itu ditetapkan siaga (level III) sejak 15 Desember 2007 lalu. Sementara itu sebelas gunung api lainnya berstatus waspada (level II) yakni Gunung Talang, Kelud, Soputan, Karangetang, Kerinci, Gamkonora, Semeru, Dukono, Ibu dan Gunung Bromo. "Gunung Api Merapi dan Papandayan yang sebelumnya waspada, sejak beberapa waktu lalu statusnya turun menjadi aktif normal (level I)," kata Hendrasto. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008