Kolombo (ANTARA News) - Pemberontak Macan Tamil hari Selasa menyatakan tentara Sri Lanka mengadang bus sekolah dan membunuh 18 orang, termasuk 11 anak-anak, sementara tentara melaporkan menewaskan 67 pemberontak dalam dua hari pertempuran sengit. Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) menytakan "satuan penusuk" tentara melancarkan serangan bom pada bus sekolah di daerah Mannar, tempat pertempuran sengit berkecamuk berminggu-minggu. "Semua penumpang di bus itu adalah anak sekolah dan guru, yang kembali dari acara olahraga," kata pernyataan LTTE, "Di antara yang tewas terdapat dua guru dan kepala sekolahnya. Seorang di antara guru tewas itu adalah biarawati Katolik." Macan itu menyatakan serangan tersebut dilancarkan tentara pemerintah, tapi jurubicara tentara di Kolombo menyangkal keterlibatan tersebut. Sebelumnya, kementerian pertahanan Sri Lanka menyatakan tentaranya maju ke wilayah dikuasai pemberontak Macan Tamil di daerah Mannar. Kementerian pertahanan menyatakan tentaranya menghancurkan 16 lubang perlindungan gerilyawa di Mannar pada Selasa dan membunuh sedikit-dikitnya 22 pemberontak. Pasukan keamanan membunuh 45 pemberontak di sepanjang garis depan utara pada Senin, kata kementerian itu, menyebut korban di pihaknya dua tentara tewas dan 10 luka. Tak ada tanggapan segera dari LTTE tentang pertempuran dan pernyataan korban itu, tapi laman pendukung pemberontak Tamilnet.com menyatakan gerilyawa memakai ranjau dan penembak runduk untuk melawan serangan tentara. Sejak awal Januari, kementerian pertahanan Sri Lanka menyatakan pasukannya sudah menewaskan 815 pemberontak, sementara kehilangan hanya 30 tentara. Kedua pihak dikenal memberi angka korban sangat beragam, yang secara mandiri tidak bisa diperiksa. Pemerintah melarang wartawan mengunjungi daerah garis depan dan wilayah dikuasai pemberontak. Sri Lanka pada Januari 2008 mundur dari gencatan senjata dipialangi Norwegia dengan pemberontak, menekankan kepercayaannya berada di atas angin dalam kemelut berlarut-larut itu. Puluhribuan orang tewas sejak LTTE melancarkan upaya untuk membentuk tanah air mandiri bagi suku kecil Tamil di negara dengan sebagian besar warganya suku Sinhala pada 1972. Pemerintah Sri Lanka hari Selasa menyatakan tentaranya memasuki wilayah dikuasai pemberontak Macan Tamil di bagian utara negara pulau itu, dengan korban tewas dalam dua hari pertempuran berjumlah 69 orang. Pasukan itu menghancurkan 16 benteng pemberontak di daerah Mannar pada Selasa setelah menewaskan setidak-tidaknya 22 pemberontak, kata kementerian pertahanan. Pertempuran antara tentara Sri Lanka dengan pejuang Macan Tamil di wilayah utara negara pulau itu menewaskan sedikit-dikitnya 28 pemberontak dan dua tentara pemerintah, kata tentara pada Selasa. Tentara menyatakan menewaskan sejumlah pemberontak sejak gencatan senjata enam tahun antara pemerintah dengan LTTE berantakan pada 16 Januari 2008. Pertempuran terkini, yang berkobar di daerah utara pulau itu, menewaskan 42 pemberontak dan dua tentara pemerintah sejak Senin, kata tentara. "Terjadi bentrokan di Jaffna, Vavuniya, Mannar dan Welioya, yang menewaskan 28 pemberontak LTTE dan dua tentara," kata jurubicara tentara Brigadir Udaya Nanayakkara. Pemerintah bersumpah menumpas tentara Macan Tamil, yang membakar ketakutan akan terjadi perang besar di negara pulau itu. Sedikit-dikitnya 39 orang tewas dari pihak tentara dan gerilyawan LTTE dalam peperangan, kata pejabat pertahanan pada Senin dikutip Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008