Brisbane (ANTARA News) - Setelah meraup sukses besar dalam penampilan mereka di Sydney, 27 Januari 2008, empat musisi Indonesia yang tergabung dalam grup "Kuno Kini" tampil, Rabu malam, di arena Pekan Asia Pasifik (APW) 2008 di kampus ANU, Canberra. Minister Counsellor/Penerangan KBRI Canberra, Raudin, mengatakan bahwa konser Bismo, Firzi, Bebi, dan Akbar itu berlangsung di halaman gedung Coombs di Jalan Fellows, kampus Universitas Nasional Australia (ANU) dari pukul 19.45 hingga 23.00 waktu Canberra. Grup musik asal Jakarta yang memadukan unsur musik tradisional dan modern ini menampilkan sejumlah lagu andalan mereka untuk mewakili Indonesia dalam acara yang mendorong mahasiswa, akademisi, dan warga masyarakat lebih mengenal kawasan Asia Pasifik, katanya. "KBRI Canberra memang menfasilitasi dan membantu pertunjukan mereka di sini sebagai bagian dari upaya kita memperkenalkan seni musik Indonesia dan Tahun Kunjungan Wisata 2008," katanya. Selain Indonesia, negara-negara yang menjadi fokus kegiatan dalam APW 2008 yang berlangsung dari 29 Januari hingga 1 Februari 2008 itu adalah Jepang, China, Vietnam, Timor Leste, Kepulauan Pasifik dan Asia Selatan, katanya. Sebelum menghibur para pengunjung Pekan Asia Pasifik 2008 di Kampus ANU, ke-empat personil "Kuno Kini" sudah tampil di Festival Gang dan Wisma Indonesia pada 19 Januari dan 27 Januari lalu. Konsul Jenderal RI di Sydney, Sudaryomo Hartosudarmo, yang dihubungi ANTARA secara terpisah mengatakan, penampilan Kuno Kini di Wisma Indonesia mendapat sambutan hangat lebih dari 300 orang yang hadir. Bahkan, Konjen Kroasia di Sydney, Petar Ljubicic, sangat terkesan dengan sajian musik mereka sehingga secara spontan bertemu dengan Manajer Kuno Kini untuk mengundang mereka tampil di Kroasia bersama kelompok musisi sejenis di sana, katanya. Sudaryomo mengatakan, penampilan grup musik yang memadukan musik tradisional Indonesia dan Aborigin dengan musik modern dari aliran jazz, hip hop dan rege di Sydney itu merupakan pengalaman internasional mereka yang pertama dan sukses besar. Sepanjang pertunjukan mereka, ke-empat personil Kuno Kini mengiringi lagu-lagu mereka dengan sejumlah instrumen musik tradisional, seperti Djembe (alat perkusi Afrika yang dibeli mereka di Bali), Rebana Biang asal Betawi, Rebana Padang, Rebana Aceh, Karang Papua, Gendang Jawa, Kulintang (Saron) Dayak Ngaju, dan alat musik tiup khas Aborigin. Beberapa lagu andalan Kuno Kini selama pertunjukan mereka di beberapa kota di Australia adalah "Reinkarnasi", "Lagu Jawa", "Kelontang", "Rasa Sayange", "Blue Yamko", "Forest Addict", "350 Years" dan "Soldier". (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008