Jakarta (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun lebih dari satu dolar AS di Asia, Kamis, meski suku bunga AS baru dipangkas dan OPEC memberi sinyal tidak akan meningkatkan produksinya. Pada perdagangan pagi, kontrak utama minyak jenis ringan di New York untuk pengiriman Maret lebih rendah 1,28 dolar AS menjadi 91,05 dolar per barel. Harga kontrak itu naik 69 sen dari 92,33 dolar pada penutupan di lantai perdagangan New York Mercantile Exchange, Rabu. Harga minyak Laut Utara Brent untuk pengiriman Maret juga turun 1,31 dolar menjadi 91,22 dolar per barel setelah berada di 92,53 dolar di London, Rabu. "Penurunan harga minyak mengejutkan sejak muncul reaksi terhadap penurunan suku bunga," kata David Moore, analis komoditas di Commonwealth Bank of Australia, Sidney. "Namun saya menduga bahwa harga minyak dapat turun kapan saja. Kerentanan itu mungkin kelanjutawn dari reaksi terhadap kenaikan cadangan minyak dan bensin yang tidak terduga," katanya. Departemen energi AS (DoE) dalam laporan mingguannya, Rabu, mengumumkan bahwa cadangan minyak mentah AS melonjak 3,6 juta barel selama sepekan sampai 25 Juni. Kenaikan itu terjadi selama tiga pekan berturut-turut dan melebihi perkiraan analis yang hanya naik 2 juta barel. Harga di New Yor turun di bawah 92 dolar setelah laporan DoE namun kemudian naik setelah Federal Reserve memangkas suku bunganya setengah poin untuk menangkap resiko resesi diperekonomian AS, yang merupakan kosumen energi terbesar di dunia. Menyusul pemangkasan suku bunga sebesar 75 basis poin pekan lalu, bank sentral AS, the Fed, kembali menurunkan suku bunganya 50 basis poin. The Fed mengutip "stres berat" di pasar keuangan atas penurunan terakhir yang menjadikan suku bunga menjadi 3 persen. Namun langkah the Fed muncul beberapa jam setelah pemerintah AS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi turun dari yang perkiraan 0,6 persen pada kuartal ke4empat 2007, anjlok dari 4,9 persen pada kuartal keempat. Kalangan analis mengatakan angka itu, laju pertumbuhan terendah sejak kuartal keempat 2002, dapat menurunkan harga dan permintaan minyak di masa depan. Sementara itu, kalangan menteri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Ali al-Nuaimi, yang tiba di ibukota Australia, menyuarakan kepuasannya terhadap tingkat pasokan dan permintaan minyak. Kepada wartawan, dia mengatakan, "Secara fundamental sudah memuaskan." Nuaimi berbicara pendek setelah par amenteri dari Libya dan Aljazair mengindikasikan tidak akan mengubah produksi harian OPEC sebesar 29,67 juta barel minyak, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008