Jakarta (ANTARA News) - Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Aulia Pohan menyatakan dirinya siap jika diusulkan menjadi Gubernur Bank Indonesia menggantikan Burhanuddin Abdullah yang habis masa jabatannya Mei mendatang. "Sebenarnya saya takut dibilang KKN (korupsi, kolusi, nepotisme), tetapi kalau ada orang yang ngasih, saya mau. Itu kan amanah. Tetapi siapa yang mau ngusulin," kata Aulia di sela-sela peluncuran bukunya di Jakarta, Kamis. Namun, besan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini membantah kalau peluncuran dua bukunya ini terkait dengan proses pemilihan Gubernur BI baru yang namanya harus diajukan presiden ke DPR paling lambat 17 Februari mendatang. "Tidak benar itu, jangan berandai-andai. Saya senang menulis buku. Buku ini hanya sumbangsih saya pada negara. Ini juga dibayarin, saya tidak punya duit," kata Aulia. Hadir dalam peluncuran buka berjudul Potret Kebijakan Moneter Indonesia dan Kerangka Kebijakan Moneter dan Implementasinya di Indonesia itu, Ibu Ani Yudhoyono, Mensesneg Hatta Rajasa, mantan Ketua DPR RI Akbar Tanjung serta sejumlah ekonom dan pimpinan media massa nasional. Sementara itu, Hatta Rajasa mengatakan sampai saat ini Presiden Yudhoyono belum menyiapkan nama-nama yang akan diajukan sebagai calon gubernur BI ke DPR. "Pada waktu akan menyampaikan ke DPR pasti melalui Setneg, tetapi sejauh ini belum ada. Nanti sebelum 17 Februari akan disampaikan," katanya. Dikatakan Hatta, Presiden akan menentukan maksimal tiga nama calon sesuai kriteria yang ditentukan oleh beberapa orang yang ditunjuk presiden. "Tentu ada kriterianya, itukan posisi yang sangat strategis. Presiden akan dapat banyak masukan, tunggu saja nanti," katanya. Proses pemilihan Gubernur BI saat ini mulai menghangat setelah KPK menetapkan status tersangka kepada Burhanuddin Abdullah. Keputusan KPK ini dianggap politis karena bisa menjegal kemungkinan Burhanuddin kembali diajukan presiden menjadi Gubernur BI periode 2008 - 2013. Sejumlah nama banyak disebut-sebut media massa memiliki peluang menjadi calon Gubernur BI baru seperti Aulia Pohan, Deputi Gubernur Senior BI Miranda Goeltom dan Ketua BPK Anwar Nasution.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008