Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) di Jakarta, Jumat, mengumumkan bahwa ekspor Indonesia pada 2007 mencapai 113,99 miliar dolar AS atau mengalami pertumbuhan sebesar 13,09 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekspor nonmigas 2007 tercatat sebesar 91,94 miliar dolar AS atau tumbuh 15,51 persen, yang artinya sedikit melampaui target pemerintah 14,5 persen. Nilai ekspor non migas paling besar disumbang oleh kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (90 persen berupa CPO) sebesar 10,231 miliar dolar AS, kelompok mesin/peralatan listrik sebesar 7,436 miliar dolar AS, kelompok bahan bakar mineral 7,065 miliar dolar AS serta kelompok karet dan barang dari karet sebesar 6,287 miliar dolar AS. Menurut sektor, ekspor hasil pertanian, hasil industri serta hasil tambang dan lainnya pada periode Januari- Desember 2007 meningkat masing-masing sebesar 17,01 persen, 16,76 persen dan 7,81 persen. Sementara itu, ekspor pada Desember 2007 mencapai 10,86 miliar dolar AS atau mengalami peningkatan 10,71 persen dibanding November 2007. Namun, jika dibandingkan dengan pencapaian ekspor Desember 2006 peningkatannya sebesar 13,05 persen. Ekspor Desember 2007 mencapai 8,36 miliar dolar AS atau naik 8,06 persen dibanding November 2007 dan naik 8,3 persen dibanding Desember 2006. Peningkatan ekspor terbesar terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewan/nabati 975,3 juta dolar AS. Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat selama Desember 2007 mencapai angka terbesar, yakni 1,03 miliar dolar AS, disusul Jepang 858,0 juta dolar AS dan Singapura 652,0 juta dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 30,40 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar 1,28 miliar dolar AS. (*)

Copyright © ANTARA 2008