Tangerang (ANTARA News) - Banyak pengendara sepeda motor yang menjadi tukang ojek dadakan dengan tujuan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (SH) Kota Tangerang, Banten, akibat ruas jalan alternatif ke bandara mengalami kemacetan parah sehingga sulit dilalui kendaraan roda empat atau lebih. Para pengendara sepeda motor yang biasanya pekerja pabrik yang sedang libur di wilayah Kota Tangerang, sementara waktu memanfaatkan peluang untuk menjadi tukang ojek karena jalan ke bandara SH sulit dilalui kendaraan roda empat, demikian pantauan ANTARA News, Sabtu. Bahkan untuk sampai ke bandara menggunakan ojek yang biasanya hanya Rp10.000 dari Kota Tangerang, ketika terjadi kemacetan melambung menjadi Rp40.000 hingga Rp50.000 hanya sekali antar. Penumpang tentu tidak mau ketinggalan pesawat hanya karena terlambat sampai di bandara untuk cek bagasi atau pengambilan nomor tempat duduk. Para penumpang pesawat yang berasal dari Jakarta dan wilayah lainnya di Jabodetabek dengan tujuan sejumlah kota di Indonesia terjebak macet di jalan protokol Kota Tangerang, padahal mereka sudah mencari jalur alternatif karena jalan utama Tol Sedyatmo, Kecamatan Penjaringan, Jakarta utara terendam air bah. "Lumayan aja dapat sewa, dari pada libur di rumah hanya tidur, mendingan dapat uang tambahan dengan memanfaatkan situasi yang ada akibat jalan menuju bandara macet," kata Bahran (36), pekerja pabrik di wilayah Batuceper, Kota Tangerang yang menjadi tukang ojek dadakan. Dia mengatakan, semula tidak bersedia mengantarkan penumpang ke bandara karena dirinya bukanlah tukang ojek, tapi karena penumpang pesawat itu mendesak agar cepat sampai diantar ke bandara, lalu permintaan itu dikabulkan. Banyak juga penumpang pesawat yang sudah mengunakan taksi atau kendaraan pribadi dan bus mini yang pindah naik kendaraan roda dua, setelah lama berdiam diri dalam mobil tanpa bergerak. Menurut dia, karena banyaknya permintaan penumpang ke bandara itu, maka dirinya menghubungi rekan lainnya yang juga memiliki sepeda motor. Tukang ojek dadakan itu mendapat dua hingga empat penumpang mulai siang hingga sore karena pada jam tersebut merupakan jadwal sibuk maskapai penerbangan ke berbagai kota di Indonesia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008