Port Moresby (ANTARA News) - Enam orang tewas dan beberapa orang lainnya terluka parah dalam satu ledakan kerusuhan etnik di kota terbesar ketiga di Papua Nugini, Mount Hagen, kata polisi setempat, Senin. Bentrokan di ibukota provinsi Western Highlands itu dipicu oleh pembunuhan seorang penjaga keamanan dalam percekcokan di satu hotel pada Ahad pagi. Ketika keluarga pria yang tewas itu mendengar mengenai peristiwa tersebut, beberapa truk berisi anggota suku bergegas ke dalam kota tersebut untuk melakukan pembalasan terhadap satu sekelompok pemukim yang tinggal di rumah kumuh. "Mereka bergerak, mempersenjatai diri dengan senjata api lalu mereka kembali mendatangi pemukim dan menyerang mereka," kata Penjabat Komandan Polisi Provinsi Western Hinglands, Inspektur Kaiglo Ambane. Rombongan tersebut membunuh seorang pemukim sebelum diusir oleh polisi, tapi kembali lagi dengan bantuan yang bersenjatakan senapan dan parang. "Suku itu bersatu dalam jumlah besar dan menyerang dari segala arah permukiman," kata Ambane. Empat orang tewas dalam bentrokan yang terjadi belakangan, termasuk tiga pemukim dan seorang anggota suku. Banyak rumah juga terbakar. Bantuan polisi dikerahkan dari satu provinsi yang berdekatan untuk membantu meredakan kerusuhan. Bentrokan suku adalah cara tradisional untuk menyelesaikan sengketa di dataran tinggi negara miskin separuh pulau tersebut di lepas pantai ujung timur-laut Australia, tapi bentrokan jarang terjadi di daerah berpenduduk sepadat itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008