Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan jalan layang (fly over) di jalan tol yang menghubungkan Jakarta dengan bandara Soekarno-Hatta dinilai lebih tepat dari segi teknologi dan lebih efektif dibanding dengan membangun tanggul di sepanjang jalan tol itu untuk membendung banjir yang terjadi setiap musim hujan. "Fly over memang tepat untuk mengatasi kondisi tanah di sana yang merupakan tanah lunak, sementara pembangunan tanggul tak mengatasi masalah tol kebanjiran, rentan longsor dan amblas," kata Peneliti Geologi Teknik dari Puslit Geoteknologi LIPI Dr Adrin Tohari di Jakarta, Senin. Namun ia memperkirakan agar jalan layang tersebut memiliki ketinggian di atas 1,6 meter, bukan seperti direncanakan setinggi 1,5 meter karena genangan banjir beberapa waktu lalu pada beberapa lokasi jalan tol itu mencapai 1,6 meter. "Mungkin belum ada kajian detil tentang banjir yang baru berlalu dan hanya (direncanakan) berdasarkan ketinggian banjir pada tahun-tahun yang sebelumnya. Untuk penetapan ketinggiaan fly over yang optimal perlu kajian hidrologi dan iklim lebih detil, tapi harus di atas 1,6 meter," katanya. Menurut dia, jalan tol yang dilayangkan bisa dijamin tak akan amblas seperti jika jalan tol tidak dilayangkan, asal saja jalan layang itu dibangun memenuhi syarat teknologi, misalnya pondasi yang harus menembus tanah keras di bawahnya. "Untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras tersebut diperlukan survei geoteknik dulu. Dengan begitu disain jalan layang yang dibangun tentu akan tepat dan tidak mungkin amblas lagi," katanya. Menurut dia, meskipun pembangunan fly over memerlukan dana tak sedikit yaitu mencapai sekitar Rp200 miliar, namun dari segi perawatan pasti akan lebih murah. "Kita bisa lihat, perawatan jalan tol Cipularang banyak di keluarkan untuk perbaikan ruas jalan yang merupakan hasil timbunan dibandingkan yang berupa ruas jembatan," katanya. Dikatakannya, tanggul atau jalan timbunan akan banyak memberikan resiko kegagalan pada saat musim hujan sehingga biaya perawatan akan menjadi tinggi. Sebelumnya PT Jasa Marga menyatakan telah menenderkan penambahan dan peninggian jalur jalan tol Bandara Soekarno-Hatta dengan proyeksi dana pembangunan Rp260 miliar. Pada musim hujan kali ini jalan tol bandara tergenang di sekitar KM24-27 dan berdampak pada kelancaran lalu lintas dari dan menuju bandara dan jalan tersebut ditutup sementara. Wapres Jusuf Kalla yang melakukan peninjauan ke lokasi juga meminta agar pompa diperbanyak supaya mampu menyedot air lebih banyak sebagai tindakan jangka pendek, agar jalan tol cepat dibuka kembali dan arus lalu lintas dari dan ke bandara menjadi lancar. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008