Jakarta (ANTARA News) - Jenazah Serka (Mar) Suryanto, anggota marinir TNI AL yang hilang dalam insiden tenggelamnya panser amfibi BTR-50P di perairan Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (2/2) dinihari, ditemukan tim SAR gabungan Mabes TNI Angkatan Laut (AL), Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Amfibi Marinir, Senin (4/2) sore. "Jenazah ditemukan pada Senin (4/2) sekitar pukul 17.00 WIB, tidak jauh dari lokasi tenggelamnya panser amfibi di Perairan Situbondo," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL, Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul, kepada ANTARA News di Jakarta, Senin. Ia mengemukakan, jenazah ditemukan tim SAR setelah melakukan penyisiran di area tenggelamnya panser buatan Rusia itu dalam radius satu kilometer. "Kini jenazah telah dievakuasi dan disemayamkan di kapal Rumah Sakit Dr Soeharso. Rencananya jenazah akan dievakuasi ke RS Angkatan Laut Dr Ramelan Surabaya. Namun, karena hari sudah mulai gelap maka evakuasi ditunda hingga esok hari," kata Iskandar. Satu unit pansam BTR-50P dari Brigif II/Marinir Surabaya tenggelam di perairan Situbondo saat latihan puncak TNI AL "Armada Jaya" XXVII. Peristiwa itu terjadi sesaat setelah pansam yang dikomandani Sertu (mar) Mujirin itu meluncur dari KRI Teluk Kau-504 untuk melakukan pendaratan. Namun, setelah berada sekitar 400 meter dari bibir pantai tiba-tiba datang ombak tinggi dan kencang hingga stabilitas pansam terganggu. Komandan pansam pun segera memerintah seluruh awak keluar, namun dalam proses penyelamatan itu satu orang tersangkut di pintu sehingga enam anggota lain di belakangnya tidak bisa keluar dan terjebak di dalam pansam yang tenggelam hingga kedalaman 30 meter. Akibatnya, enam orang tewas, delapan selamat dan satu orang belum ditemukan. Enam orang tewas tersebut, Pratu (Mar) Agus Priyanto, Kopda (Mar) Rusli Heri, Serda (Mar) Hadi Sutrisno, Kopda (Mar) Nugroho Pamungkas, Kopda (Mar) Hari Adi, dan Praka (Mar) Dwi Niar Priyanto. Delapan orang selamat adalah Praka (Mar) Sarmilih, Kopda (Mar) Mulyono, Kopda (Mar) Wahyuno, Letda (Mar) Krama Lubis, Praka (Mar) Iwan Setiawan, Kopda (Mar) Wigati, Pratu (Mar) Purwanto, dan Sertu (Mar) Mujirin. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008