Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kwazulu Natal, Afrika Selatan (Afsel), kini sedang mempelajari sistem penanganan masalah dan proses rehabilitasi serta rekonstruksi pascabencana alam di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Mereka ingin mempelajari penanganan masalah dan bagaimana rekonstruksi dan rehabilitasi yang dilakukan pemerintah Aceh," kata Wakil Gubernur Provinsi NAD Muhammad Nazar di Banda Aceh, Selasa. Usai menjamu wakil pemerintah Provinsi Kwazulu Natal, Mike Mabuyakhulu, beserta rombongan, Wagub menjelaskan mereka tertarik mempelajari keberhasilan pemerintah Aceh dalam penanganan masalah pascabencana tsunami. Bencana alam gempa gempa dan tsunami yang melanda sebagian besar daerah di provinsi ujung paling barat di Indonesia itu terjadi tiga tahun lalu, tepatnya 26 Desember 2006. "Dua Walikota dari provinsi Kwazulu Natal yang wilayahnya juga rawan bencana gempa ikut dalam pertemuan dengan pemerintah Aceh," tambah Muhammad Nazar. Sebelum tiba di Aceh, Wakil Pemerintah Provinsi Kwazulu Natal itu juga mengunjungi Amerika Serikat untuk mempelajari manajemen sistem penanganan bencana badai Katrina. Kemudian mereka ke Jepang mempelajari penanganan masalah pascagempa dan tsunami yang juga kerap melanda beberapa wilayah di negara "matahari terbit" itu. Wagub NAD menjelaskan, para wakil pemerintah Kwazulu Natal juga ingin mempelajari teknologi sistem peringatan dini tsunami (Erly Tsunami System) yang telah terpasang di beberapa tempat di Aceh. "Mereka juga menyatakan tertarik mempelajari sistem pengelolaan pascabencana alam. Tujuannya untuk diterapkan di wilayah-wilayah rawan bencana khususnya di provinsi Kwazulu Natal," tambah Muhammad Nazar. Para utusan Pemerintah setingkat Menteri Besar di Provinsi Kwazulu Natal itu juga melihat dan mempelajari riset penanganan bencana alam yang ada di Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh. Wakil Pemerintah Provinsi Kwazulu Natal juga tertarik bekerjasama dengan Aceh di sektor pertanian dan pertambangan, namun belum tahu bentuk kerjasama yang mungkin dilakukan. "Aceh-Kwazulu memiliki persamaan potensi alam yakni bidang pertanian dan pertambangan. Kesamaan lain, sama-sama wilayah bekas konflik bersenjata dan kini situasinya sudah damai," kata Wagub Muhammad Nazar.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008