Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mengucurkan dana Rp540 miliar ke rumah sakit yang menjadi rujukan pelayanan kesehatan gratis dalam program Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin) pada pekan kedua Februari 2008. "Pekan kedua Februari ini akan disalurkan dana sebesar Rp540 miliar ke semua rumah sakit sebagai uang muka pelayanan Askeskin Januari dan Februari," kata Direktur Jendral Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Farid W Husain di Jakarta, Selasa. Besaran dana yang dibayarkan untuk setiap rumah sakit rujukan pelayanan Askeskin, kata dia, dihitung berdasarkan rata-rata tagihan Askeskin bulanan di rumah sakit yang bersangkutan pada tahun sebelumnya. Ia menjelaskan, sesuai dengan mekanisme baru penyelenggaraan Askeskin yang mulai tahun ini diterapkan, dana tersebut akan disalurkan langsung dari Kantor Kas Perbendaharaan Negara (KPKN) ke rekening rumah sakit rujukan Askeskin melalui bank yang ditunjuk pemerintah. "Dalam hal ini kami sudah bekerjasama dengan Bank BRI, karena dia punya jaringan hingga ke seluruh pelosok Indonesia," katanya. Sementara sisa klaim Askeskin di rumah sakit tahun 2007, menurut dia, akan dibayar setelah pemerintah mengaudit laporan keuangan PT Asuransi Kesehatan (Askes)--BUMN yang sebelumnya menjadi mitra pemerintah dalam penyelenggaraan Askeskin--. "Dana Askeskin 2008, yang sebanyak Rp4,6 triliun, hanya untuk pelayanan Askeskin 2008. Tagihan 2007 akan ditutup setelah diaudit BPK," katanya. Pemerintah, ia menegaskan, akan membayar sisa tagihan Askeskin di rumah sakit setelah menerima laporan mengenai besaran sisa taginan yang sudah diverifikasi dan diaudit oleh lembaga auditor indpenden. Sebelumnya beberapa rumah sakit rujukan di daerah mengeluh kondisi finansialnya terganggu karena pemerintah belum juga mengucurkan dana untuk membayar klaim Askeskin mereka. Sebagian besar pengelola rumah sakit daerah, menurut Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (Arsada) dr.Hanna Permana, juga masih bingung dengan mekanisme baru Askeskin yang awal tahun ini mulai diterapkan pemerintah. Namun demikian hal itu belum terjadi pada rumah sakit-rumah sakit besar dan rumah sakit vertikal yang menjadi rujukan pelayanan Askeskin. "Kalau berlarut-larut mungkin akan terganggu tapi selama dua bulan terakhir ini kita secara finansial belum terganggu, apalagi pemerintah pada pekan kedua sudah akan mengucurkan dana lagi," kata Akmal Thaher, Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Hal senada juga disampaikan Direktur Utama Rumah Sakit Fatmawati Jakarta, Kemas M Akib,"Sampai saat ini kami tidak ada masalah," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008