Dikhawatirkan kalau terjadi kecelakaan sehingga mencemari permukiman warga
Jakarta (ANTARA) - Warga yang berdomisili di RW020 Kelurahan Pegadungan, Jakarta Barat merasa lega atas penggerebekan pabrik narkoba jenis sabu-sabu oleh Kepolisian Metro Jakarta Barat pada 23 Juni 2019 lalu.

"Terjadinya penggerebekan memang membuat malu kami, karena ternyata ada pabrik sabu di sini, tapi ini juga membuat lega karena warga terhindar dari potensi bencana," kata Ketua Lembaga Masyarakat Kota RW020 Kelurahan Pegadungan Jakarta Barat, Rudy Irawan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Tetangga mengenali bos pabrik sabu-sabu sebagai pengusaha kue

Menurut Rudy, ada lima kekhawatiran warga jika pabrik sabu tersebut tetap beroperasi, yang pertama tentunya daerah setempat dicap sebagai lokasi kriminal perdagangan narkotika dan obat-obatan terlarang.

Selanjutnya, proses pembuatan narkoba dengan menggunakan bahan kimia memiliki kemungkinan risiko tinggi pencemaran lingkungan.

"Yang ketiga, bagaimana kalau tiba-tiba meledak saat proses kimiawi itu, sangat membahayakan, atau kalau ada asap dan terhirup," kata dia.

Baca juga: Polisi sita prekursor dari pabrik sabu rumahan di Kalideres

Warga juga mengkhawatirkan potensi peredaran narkoba di sekitar daerah tersebut menjadi lebih tinggi, anak-anak setempat tentunya akan rentan terkontaminasi.

"Itu yang disampaikan warga, dan yang ngerinya lagi gimana kalau (tersangka) melemparkan sabu ke rumah warga, bisa jadi menghilangkan barang bukti saat dicari polisi, atau memang sengaja menjebak warga. Karena itu jadi khawatir," ujarnya.

Baca juga: Tingkat pengamanan pabrik sabu rumahan di Kalideres dinilai tinggi

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019